DEMOKRASI.CO.ID - Mengejutkan, Armada Kapal Perang AS Masuk Perairan Tempat Latihan Perang Angkatan Laut China
China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan minggu ini, hanya beberapa hari setelah Beijing tidak lama berselang dari masuknya sekelompok kapal induk Amerika Serikat (AS) ke perairan yang disengketakan.
Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Keselamatan Maritim negara itu melarang kapal masuk ke sebagian perairan di Teluk Tonkin, di sebelah barat Semenanjung Leizhou di China barat daya dari 27 Januari hingga 30 Januari.
Namun China tidak memberitahukan kapan persisnya latihan militer itu akan berlangsung atau pada skala apa.
Sekelompok kapal perang AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt memasuki Laut China Selatan pada Sabtu akhir pekan lalu untuk mempromosikan "kebebasan laut," kata militer AS, beberapa hari setelah Joe Biden memulai masa jabatannya sebagai presiden.
Perairan yang diperebutkan telah menjadi titik ketegangan dalam hubungan bilateral yang semakin panas antara Beijing dan Washington.
Militer AS terus meningkatkan aktivitasnya di Laut China Selatan, dalam beberapa tahun terakhir karena China menegaskan klaim teritorialnya di perairan itu, yang juga diklaim oleh negara-negara tetangga termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei dan Taiwan.
Pengumuman latihan militer di Teluk Tonkin, tepat di timur Vietnam, muncul ketika negara Asia Tenggara itu membuka kongres Partai Komunis utama di Hanoi.
China pada Senin (25/1/2021) mengeluhkan Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan yang merupakan jalur perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahun.
China mengatakan tindakan seperti itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Kapal Induk AS Masuk Laut China Selatan
Sejumlah perang AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt telah memasuki Laut China Selatan untuk mempromosikan "kebebasan laut" pada saat ketegangan antara China dan Taiwan.
Hal itu disampaikan militer AS pada Minggu (24/1/2021) waktu setempat, di tengah kekhawatiran di Washington terhadap ketegangan antara China dan Taiwan.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, armada kapal AS memasuki Laut China Selatan pada Sabtu (23/1/2021).
Pada hari yang sama Taiwan melaporkan serangan besar pesawat dan jet tempur China ke zona identifikasi pertahanan udaranya di sekitar Kepulauan Pratas.
Militer AS mengatakan armada kapal perangnya berada di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh China, untuk melakukan operasi rutin "guna memastikan kebebasan laut, membangun kemitraan yang menumbuhkan keamanan maritim".
"Setelah berlayar melalui perairan ini sepanjang 30 tahun karier saya, sangat menyenangkan berada di Laut Cina Selatan lagi, melakukan operasi rutin, mempromosikan kebebasan laut, dan meyakinkan sekutu dan mitra," kata Laksamana Muda Doug Verissimo, komandan armada, seperti dikutip Reuters, Senin (25/1/2021).
"Dengan dua pertiga perdagangan dunia yang bepergian melalui wilayah yang sangat penting ini, sangat penting bagi kami untuk mempertahankan kehadiran kami dan terus mempromosikan tatanan berbasis aturan yang telah memungkinkan kita semua untuk makmur," kata Verissimo dalam pernyataan itu.
Hal itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden AS.
Calon Menteri Luar Negeri Biden, Antony Blinken, mengatakan kepada sidang konfirmasi di Senat pada hari Selasa lalu, "tidak diragukan lagi" China menimbulkan tantangan paling signifikan bagi Amerika Serikat dari negara mana pun.
China telah berulang kali mengeluhkan kapal Angkatan Laut AS yang mendekati pulau-pulau yang diduduki China di Laut China Selatan, di mana Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Taiwan semuanya memiliki klaim yang sebaliknya. []