DEMOKRASI.CO.ID - Waluyo Wasis Nugroho, pelapor kasus ujaran kebencian yang dilakukan Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Ernata di Bareskrim Polri, menyampaikan duka cita atas meninggalnya tokoh tersebut.
Waluyo yang juga Sekretaris Jenderal Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Timur ini, mendoakan agar Maaher meninggal dalam keadaan husnul khatimah, diampuni seluruh dosa dan diterima amal ibadahnya.
"Ikut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya Ustaz Maaher, semoga husnul khatimah," kata Waluyo, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (9/2).
Atas wafatnya Maaher, Waluyo berniat akan mengikuti doa atau tahlilan jika pihak keluarga menggelar. Jika tidak pun, Waluyo mengaku akan menggelar tahlilan sendiri pada 7 atau 40 hari kepergian Maaher.
"Secepatnya Insya Allah, kalau memang ada tahlilan di kediamannya kami akan datang di tahlilan itu. Kalau tidak mungkin kami akan tahlilan sendiri di tempat kita, mungkin 7 hari atau 40 harinya," kata dia.
Sebagai pelapor, Waluyo juga mengaku telah memaafkan perbuatan Maaher yang telah menghina KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur sebagai 'kiai buta' serta menyebut Habib Luthfi bertambah cantik karena mengenakan kain serban.
"Sudah sejak awal sebagai sesama muslim saya maafkan, cuma saya komitmen bahwa hukum harus dijunjung tinggi," kata dia.
Pelaporannya terhadap Maaher ini diharapkannya menjadi pelajaran bagi siapapun agar lebih menjaga sikap dan berhati-hati di sosial media. Jangan sampai penghinaan terhadap guru bangsa dan ulama kembali terulang di kemudian hari.
"Saya melaporkan Maaher bukan karena saya benci, tapi saya berikan pelajaran kepada generasi ke depan agar tidak menjadi contoh yang buruk, agar lebih menghormati orang tua, guru bangsa dan ulama-ulama kita," ucapnya.
Ia pun berharap, para jemaah Maager untuk kembali kepada Islam Nusantara, Pancasila, serta menjaga kesatuan bangsa.
"Jemaah ustaz Maaher semoga kembali kepada Islam Nusantara dan Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa bernegara, jaga persatuan dan kesatuan bangsa demi Islam indonesia yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," pungkas dia.
Soni Eranata atau akrab dikenal dengan sapaan Ustaz Maaher At-Tahuwailibi readyviewed meninggal dunia pada Senin (8/2) malam saat sedang menjalani masa penahanannya di rumah tahanan negara (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menuturkan Maaher sempat mengeluhkan sakit sebelum menjalani pelimpahan tersangka dan berkas perkara (tahap dua) terkait kasus yang menjeratnya saat ini ke Kejaksaan.
Argo mengklaim Maaher sudah mendapat perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. []