logo
×

Jumat, 12 Maret 2021

Membandingkan Harta Keluarga Kerajaan Arab Saudi dan Inggris

Membandingkan Harta Keluarga Kerajaan Arab Saudi dan Inggris

DEMOKRASI.CO.ID - Keluarga kerajaan Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdul Azis Al-Saud telah menjadi keluarga kerajaan dengan harta terbesar di dunia. 

Bahkan jumlah harta kekayaan keluarga Saud mengungguli milik keluarga kerajaan Inggris yang dipimpin Ratu Elizabeth II.

Mari kita bandingkan kekayaan keduanya!

Dilansir dari The Richest, Jumat (12/3/2021), keluarga Saud yang dipimpin Raja Salman memiliki kekayaan mencapai US$ 1,5 triliun. Bila dirupiahkan dalam kurs Rp 14.000 jumlah kekayaan keluarga ini mencapai Rp 21.000 triliun.

Sebagai perbandingan, The Richest juga melaporkan keluarga kerajaan Inggris memiliki harta kekayaan sebesar US$ 88 miliar atau sekitar Rp 1.230 triliun.

Kekayaan kerajaan Arab Saudi yang mengungguli kerajaan Inggris disebut berasal dari pengolahan minyak bumi yang besar di Arab. Salah satu pemasukan terbesar keluarga Saud adalah hasil penjualan minyak oleh perusahaan Saudi Aramco.

Aramco memang menjadi perusahaan minyak dan gas top dunia. Mereka adalah penghasil cadangan minyak mentah terbesar kedua, perusahaan ini juga merupakan penghasil minyak harian terbesar.

Saudi Aramco masuk ke dalam jajaran 500 perusahaan top versi Fortune. Dalam daftar 500 perusahaan top dunia, perusahaan migas ini bertengger di urutan ke 6.

Fortune mencatat hingga Oktober 2020, Aramco berhasil mencetak pendapatan sebesar US$ 329,78 miliar. Dari pendapatan itu mereka berhasil mencetak keuntungan sebesar US$ 88 miliar atau sekitar Rp 1.230 triliun.

Perusahaan tercatat memiliki aset sebesar US$ 398,34 miliar atau sekitar Rp 5.576 triliun. Fortune juga mencatat Aramco memiliki nilai pasar hingga US$ 1,76 triliun per Juli 2020 atau sekitar Rp 24.000 triliun

Keluarga kerajaan Arab juga memiliki banyak properti mewah nan megah. Raja Salman saja diketahui memiliki setidaknya empat istana megah nan mewah. Beberapa di antaranya adalah Istana Murabba yang memiliki 32 kamar dan sekitar tujuh halaman.

Istana kedua yang dimilikinya disebut Istana Al Yamama, memiliki sekitar 400 kamar. Ada lagi Istana Riyadh, istana ini juga merupakan markas kerajaan, dengan kamar-kamar yang memiliki lampu gantung yang indah dan dekorasi emas.

Yang terakhir ada Istana Erga, yang terkenal dengan lantai mozaiknya yang menakjubkan dan ukiran unik di langit-langitnya yang tinggi.

Itu baru istana raja. Putra mahkota pewarisnya juga tidak mau kalah. Pangeran Mohammad bin Salman juga memiliki sederet istana megah nan mewah. Dia disebut memiliki sebuah istana chateau yang nilainya ditaksir mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun di Prancis.

Di sisi lain, Pangeran Alwaleed bin Talal yang merupakan keponakan Raja Salman juga memiliki segudang properti mewah yang dia jadikan mesin pencari uang. Dia dikenal memiliki hotel termahal di seluruh dunia, termasuk The Four Seasons, Monte Carlo Grand Hotel Monaco, sebuah hotel mewah di Seychelles, dan Savoy Hotel di London.

Dia juga memiliki sekitar tiga properti istana di Arab Saudi. Salah satu properti ini adalah istana Kerajaan yang bernilai sekitar US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Dari catatan detikcom, sumber harta untuk tiap anggota kerajaan cukup berbeda, namun umumnya keluarga kerajaan mendapatkan hartanya dari biaya sewa dan hibah.

Setidaknya ada tiga pendapatan utama khusus untuk Ratu Elizabeth II. Pertama bagi sang ratu, ada tiga sumber utama pendapatan, mulai dari Sovereign Grant atau hibah negara, properti pribadi dan investasinya, hingga pendapatan dari the Duchy of Lancaster estate.

Hibah negara pada dasarnya adalah rekening pengeluaran, yang meliputi biaya perjalanan, keamanan, staf dan pemeliharaan istana kerajaan. Hibah tersebut dihasilkan dari koleksi properti, peternakan Inggris, hingga Crown Estate yang menghasilkan ratusan juta poundsterling setiap tahun.

Sebagian besar pendapatan dari Crown Estate masuk ke kas pemerintah. Tetapi sebagian dari keuntungan, yakni kisaran 15% hingga 25% dan diberikan kepada Ratu dalam bentuk Hibah Penguasa.

Sumber pendapatan penting lainnya dari sebuah properti komersial, pertanian, dan perumahan yang berasal dari tahun 1265. Sang Ratu menggunakan uang ini untuk membayar pengeluaran resmi dan pribadi, termasuk beberapa biaya yang dikeluarkan oleh anggota keluarga kerajaan lainnya yang melakukan pertunangan resmi atas namanya.

Dia juga memiliki aset pribadinya, termasuk Balmoral Castle di Skotlandia, dan Sandringham Estate di timur Inggris. Keduanya diwariskan dari ayahnya. Ratu juga memiliki koleksi perangko yang berharga, banyak karya seni dan portofolio saham.

Aset lain yang terkait erat dengan Ratu, termasuk Permata Mahkota dan banyak karya seni rupa, sebenarnya dimiliki oleh Royal Collection Trust, sebuah badan amal.

Sementara itu, anak Ratu Elizabeth, Pangeran Charles dan istrinya menggantungkan penghasilannya dari campuran uang publik dan swasta. Mereka dikenal secara resmi sebagai tuan tanah berjuluk The Prince of Wales dan The Duchess of Cornwall.

Lebih dari 90% pendapatan mereka berasal dari perkebunan swasta, Duchy of Cornwall, yang didirikan pada tahun 1337 untuk memberikan penghasilan kepada pewaris takhta. The Duchy of Cornwall memiliki dan mengoperasikan tanah di daerah pedesaan dan perkotaan, koleksi pulau dan cottage sewa di tempat-tempat seperti Wales dan Cornwall.(dtk)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: