logo
×

Senin, 24 Januari 2022

Menohok! Warga Bekasi Senang, Walikota Bekasi Terjari OTT KPK, Hingga Lakukan Aksi Cukur Gundul Massal: Jamur Harus Diberantas

Menohok! Warga Bekasi Senang, Walikota Bekasi Terjari OTT KPK, Hingga Lakukan Aksi Cukur Gundul Massal: Jamur Harus Diberantas

DEMOKRASI.CO.ID - Sebagai bentuk apresiasi terhadap KPK karena telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi Non aktif, Rahmat Effendi, warga lintas profesi di Bekasi Utara lakukan gunting rambut massal.

Lokasi cukur massal tersebut dilakukan depan akses masuk pintu perumahan Permata Hijau Permai yang letaknya berada di jalan Kaliabang Tengah Bekasi Utara.

Adanya aksi tersebut juga membuat para warga ikut bersuara terkait Rahmat Effendi yang kini memakai rompi orange KPK. Salah satunya Ialah Samsul Arifin (40) pedagang mie ayam, ia menuturkan para pelaku korupsi seperti rumput liar dan harus dicabut hingga ujung akarnya.

"Dengan digunduli agar lebih rapih, diumpamakan ini seperti jamur harus diberantas, rumput liar harus diberantas, dan korupsi kecil maupun besar harus diberantas karena itu merugikan rakyat itu uang rakyat," ujar Samsul kepada Wartawan, Minggu (23/01/2022).

Dengan di OTTnya Rahmat Effendi oleh KPK, ia mengaku gembira, pasalnya Ia juga berharap, komisi anti rasuah tersebut dapat mengungkap pejabat lainnya yang terlibat.

"Masyarakat senang sekali dengan ditangkapnya Bapak Wali Kota yang korupsi itu. Mudah-mudahan selanjutnya orang yang atau pejabat yang korupsi supaya sadar bahwa itu perbuatan tidak baik atau dibenarkan dimata agama maupun masyarakat. Tidak adanya korupsi dapat membuat masyarakat sejahtera. Sebab dengan adanya korupsi banyak kerugian kerugian bagi masyarakat," jelasnya

Tak mau ketinggalan, Hasan (45) yang berprofesi sebagai penjual pisang, mengartikan aksi cukur rambut hingga botak, sebagai simbol dari kota yang bersih dari perilaku korupsi.

"Menunjukkan hati rakyat Kota Bekasi bahwa Bapaknya, Orang Tuanya sudah melakukan korupsi disini kami cukur rambut simbolnya Kota Bekasi bersih dari korupsi. Tidak ada unsur pemaksaan murni sukarela tidak ada unsur paksaan. Harapannya Kota Bekasi lebih baik, maju dengan pimpinan yang tidak korupsi," tuturnya.

Menurut informasi yang dihimpun Poskota, KPK melaksanakan gelar OTT kepada pejabat daerah, dimana salah satunya ialah Wali Kota Bekasi non aktif Rahmat Effendi, serta belasan orang yang turut diamankan dalam operasi senyap.

Dengan sejumlah bukti yang telah dikumpulkan, KPK berhasil mengamankan sembilan nama pejabat lainnya, dengan sangkaan kasus suap pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan yang berada di lingkungan Pemerintahan Kota Bekasi.

Daftar nama sembilan orang tersebut ialah Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (RE); Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Bekasi, M Bunyamin (MB); Lurah Kati Sari, Mulyadi alias Bayong (MY); Camat Jatisampurna, Wahyudin (WY); dan Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi (JL). Kelimanya ditetapkan tersangka penerima suap. [poskota]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: