logo
×

Sabtu, 29 Januari 2022

Setelah 24 Tahun Menunggu, Akhirnya Gaji Honor Guru Rp 6 Juta Munir Dibayar

Setelah 24 Tahun Menunggu, Akhirnya Gaji Honor Guru Rp 6 Juta Munir Dibayar

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Guru Honorer,  Munir Alamsyah setelah selama 24 tahun kerap ke sekolah untuk menanyakan honor saat ia mengajar sebagai guru di SMPN 1 Cikelet akhirnya dibayar.

Gaji mantan guru honorer yang sempat membakar dua ruangan di SMPN 1 Cikelet Garut dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin mengatakan, pihaknya bertanggung jawab atas kasus yang menimpa eks guru honorer SMPN 1 Cikelet itu.

“Kami Disdik Garut bersama Kabid SMP, dan SMPN 1 Cikelet, sekarang akan mengganti honor yang Rp 6 juta yang belum dibayarkan, mudah-mudahan ini menjadi sebuah obat luka yang ada di hati Pak Munir,” ujarnya kepada awak media saat menyerahkan uang tunai tersebut di Mapolres Garut, Jumat, 28 Januari 2022.

Dilansir dari Kompascom. Sabtu, 28 Januari 2022, Ade mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab moral dan sosial kepada Munir yang dikenal seorang guru yang cerdas.

Menurut dia, ketiadaan honorarium selama dua tahun itu akibat tidak pekanya suasana sekolah saat itu yang berujung pada kebakaran.

Munir adalah seorang guru di sekolah tersebut dari tahun 1996 hingga 1998, menurut catatan. Sekolah tidak memberikan honorarium dua tahun sampai 24 tahun berlalu.

Munir marah dan membakar enam pintu sekolah, dua di antaranya hangus terbakar.

“Kami akan mendorong kepada setiap kepala sekolah harus peka terhadap lingkungannya, harus memperhatikan bawahan ketika memimpin sekolah. Ketika guru ada permasalahan maka seorang pemimpin harus peka terhadap permasalahan itu sendiri,” ucapnya.

Ade mengaku tidak mengetahui tujuan pemberian honorarium saat itu, karena sudah bertahun-tahun tidak diberikan.

Bagaimanapun, dia bertanggung jawab atas kematian Munir Alamsyah.

“Tapi, bisa saya pastikan Pak Munir ini adalah guru honorer, dia itu guru cerdas, fisika. Sangat bagus luar biasa sehingga dipastikan dia itu seorang guru di sana,” ujarnya.

“Saya seperti diangkat dari masa hina dan pahit”

Munir Alamsyah (53), mantan guru honorer SMPN 1 Cikelet yang bertekad membakar sekolah itu, langsung bersujud syukur usai dibebaskan gratis.

Dia mengaku senang kasus itu tidak dilanjutkan sampai sentimennya mereda.

“Perasaannya seperti diangkat dari masa-masa hina dan pahit, saya sangat bersyukur, terima kasih Pak Polisi dan pihak sekolah semuanya,” ujarnya saat diwawancarai di Mapolres Garut, Jumat, 28 Januari 2022.

Ia mengaku selama 24 tahun sering datang ke sekolah untuk menagih, tetapi hasilnya nihil.

“Saya membakar sekolah tersebut karena kesal, saya memohon maaf atas perbuatan itu,” ucapnya.

Munir yang tidak memiliki istri dan hidup seorang diri itu kini bisa menghirup udara bebas.

Ia mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap dan kehidupannya banyak dibantu oleh keluarganya.

“Saya nganggur tidak punya pekerjaan, hidup dibantu keluarga aja,” ungkapnya.

Ia juga mengaku saat nekat membakar sekolah tempatnya mengajar dulu karena desakan ekonomi yang serba sulit di masa pandemi Covid-19.

Munir kini bisa kembali udara bebas, keinginannya jika nanti kembali ke kampung halaman adalah bisa melanjutkan hidup dengan tenang, bahkan ia berniat untuk segera menikah.

“Saya juga ingin menikah, saya belum menikah,” ucapnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: