logo
×

Rabu, 26 Januari 2022

Ustadz Alfian Tanjung: Kalau Nanti IKN Diresmikan, Saat Itulah Negara Kita Direbut China

Ustadz Alfian Tanjung: Kalau Nanti IKN Diresmikan, Saat Itulah Negara Kita Direbut China

DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah Ustaz Alfian Tanjung menyebut apabila nantinya ibu kota negara atau IKN yang baru telah diresmikan maka saat itulah Indonesia direbut China, viral di media sosial.

Video Ustaz Alfian Tanjung singgung soal IKN baru jika diresmikan itu viral usai diunggah pengguna Twitter Bambangmulyono2, seperti dilihat pada Rabu 26 Januari 2022.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menilai pernyataan Alfian Tanjung dalam video tersebut merupakan bentuk provokasi. Maka dari itu, ia melaporkan hal tersebut kepada Divisi Humas Polri dan Puspen TNI.

“TRAGIS…. Manusia seperti ini bisa hidup mewah, bisa hidup tentram di negeri ini…. Apa pak polisi DivHumas_Polri tidak tertarik dengan PROVOKATOR ini… Apa TNI Puspen_TNI tidak terusik dengan PROVOKATOR ini,” cuit netizen Bambangmulyono2.

Dilihat dari video itu, Ustaz Alfian Tanjung menyebut jika nantinya IKN yang baru telah diresmikan maka saat itulah rakyat Indonesia akan memanggil Presiden China dengan sebutan ‘Yang Mulia’.

“Kalau nanti ada peresmian ibu kota negara, di situ game over. Saat itulah kita mengatakan ‘China yang mulia, Xi Jinping yang mulia’,” ujar Alfian Tanjung.

Menurutnya, saat itu pulalah negara Indonesia direbut oleh China sementara rakyat tidak mengetahui apa-apa soal itu.

“Jadi negara kita direbut sama orang tadi yang kita serahin dengan senyum manis, sementara rakyat gak ngerti apa-apa,” ungkapnya.

Selain itu, kata Alfian, rakyat Indonesia juga dilarang menanyakan kepada pemerintah terkait alasan pemindahan IKN tersebut.

“(Rakyat) gak boleh nanya, atas dasar apa anda mau pindahin ibu kota negara, sementara pembiayaan perpindahan (IKN) aja Rp499 triliun,” tuturnya.

Lebih lanjut, Alfian Tanjung kemudian menyebut bahwa bangunan-bangunan di IKN baru yang nantinya diresmikan itu akan dibangun oleh China sementara rakyat Indonesia hanya boleh menyewa.

“Jamaah kalau mau tahu, di sana tanahnya kosong melompong. Nanti gedung-gedung, bangunan-bangunan di sana dibikin ma orang China, kita cuma boleh nyewa,” ujarnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: