logo
×

Jumat, 11 Maret 2022

Dokter Sunardi Ditembak Densus 88, Fadli Zon Bercuit Pakai Kata Biadab!

Dokter Sunardi Ditembak Densus 88, Fadli Zon Bercuit Pakai Kata Biadab!

DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyesalkan tindakan yang dilakukan Densus 88 Antitelor terhadap terduga teroris dokter Sunardi.

Menurut Fadli Zon, tindakan tersebut sangat ironi di negara yang menganut Pancasila.

“Sebuah ironi di negeri Pancasila,” tulis Fadli Zon di akun Twitternya dikutip PojokSatu.id, Jumat (11/3/2022).

Padahal, lanjut anak buah Prabowo Subianto itu, di dalam Pancasila sudah dijelaskan soal kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tapi praktekya, kebiadaban yang tidak Adil tanpa Kemanusiaan,” tuturnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dokter Sunardi.

“Semoga Almarhum dr Sunardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin Yra,” kata Fadli Zon.

Sebelumnya, dokter Sunardi, terduga teroris di Sukoharjo yang ditembak Densus 88 Antiteror, berusaha kabur saat akan ditangkap.

Tindakan tegas terukur terpaksa dilakukan lantaran dokter Sunardi membahayakan pengguna jalan lain dan petugas.

Dokter Sunardi disebut pernah menjabat sebagai amir khidmat dengan jabatannya adalah deputi dakwah dan informasi Jamaah Islamiyah (JI)

Dokter Sunardi juga menjabat sebagai penanggung jawab dalam kepengurusan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, tindakan tegas terpaksa dilakukan karena tersangka membahayakan jiwa masyarakat dan petugas.

Saat akan ditangkap, Sunardi melakukan perlawanan agresif. Sunardi mengemudikan mobil yang ia kendarai dengan cara zig zag.

Sementara tembakan peringatan oleh Densus 88 Antiteror tak diindahkan oleh yang bersangkutan.

Akhirnya, tim Densus 88 Antiteror harus naik ke bak belakang kendaraan Sunardi yang saat itu mengendarai mobil pick up.

Setelah itu, petugas kembali memberikan tembakan peringatan dari jarak dekat.

Lagi-lagi, dokter Sunardi tak menggubris tembakan peringatan petugas.

Sebaliknya, yang bersangkutan malah tancap gas dan melajukan kendaraannya dalam kecepatan tinggi.

Untuk menjatuhkan petugas yang sudah ada di bak belakang, Sunardi menggoyang-goyangkan mobilnya ke kiri dan kanan.

Akibatnya, mobil Sunardi sempat menabrak kendaraan lain yang kebetulan melintas.

Karena situasi yang dinilai dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, aparat terpaksa melakukan tindakan tegas terukur.

“Dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah,” jelasnya.

Setelah dilumpuhkan, Sunardi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk menjalani perawatan medis.

Akan tetapi, Sunardi akhirnya meninggal dunia saat dievakuasi.

Dalam penangkapan ini, kata Ramadhan, dua anggota Polri ikut terluka dan saat ini masih mendapat perawatan di klinik Bhayangkara. (muf/pojoksatu)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: