logo
×

Sabtu, 26 Maret 2022

Jokowi Marah Banyak Instansi Gunakan Barang Impor, Nicho: Ocehanmu Selalu Bikin Gue Mules Pingin Boker!

Jokowi Marah Banyak Instansi Gunakan Barang Impor, Nicho: Ocehanmu Selalu Bikin Gue Mules Pingin Boker!

DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial, Nicho Silalahi mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo terkait banyaknya instansi yang masih menggunakan produk luar negeri atau barang impor.

Nicho mengkritik Presiden Jokowi dengan mengatakan ocehanmu selalu bikin gue mules pingin boker, hal itu dilontarkan Nicho sebagai tanggapan atas luapan amarah Presiden kepada instansi yang masih menggunakan produk impor.

Narasi sindiran Nicho dilontarkan melalui sebuah keterangan tertulis di media Sosial Twitter, sebagaimana dilihat pada, Sabtu 26 Maret 2022.

Selain itu, Nicho juga menyinggung kerja Presiden Jokowi yang dinilai selama 7 tahun menjabat selalu menghimbau untuk tidak menggunakan barang impor, namun kenyataannya masih kecolongan.

“Sejak kampanye 2014 ngomongnya stop import, sekarang ngomong lagi stop import, 7 tahun mimpin ngapain aja sih lo? Oalah ocehanmu selalu bikin gue mules pingin boker”, tulis Nicho.

Nicho Juga mengatakan kepada Presiden untuk segera mengibarkan bendera putih dan segera mundur jika tidak sanggup menghadapi permasalahan yang ada, salah satunya maraknya instanasi yang menggunakan produk impor.

“Kalau ga sanggup ya kibarkan bendera putih dan segera mundur aja lo”, tulisnya lagi.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi meluapkan amarahnya kepada anak buah dan instansi pemerintah pada saat Pengarahan Presiden RI tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.

Presiden jengkel karena marak ditemukan kementerian, lembaga, pemerintah daerah yang masih gemar berbelanja barang impor. Jokowi menyoroti seragam, sepatu tantara dan polisi yang di impor dari luar negeri.

“Ini kita bisa produksi di mana-mana bisa, jangan diteruskan”, kata Presiden Joko Widodo, dikutip dari laman CNN Indonesia.

Selain menyoroti seragam TNI dan Polisi, Presiden juga menyoroti kelengkapan alat kesehatan, pertanian, hingga pensil, kertas, pulpen dan lainnya yang masih impor.

“Kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti tidak sih? Jangan-jangan kita tidak kerja detail sehingga tidak tahu barang yang dibeli itu barang impor”, tandasnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: