logo
×

Senin, 28 Maret 2022

Nyindirnya Pedas Banget! Immanuel Ebenezer: Andai Erick Pecat Saya karena Munarman, Berarti Menteri Paling Beloon!

Nyindirnya Pedas Banget! Immanuel Ebenezer: Andai Erick Pecat Saya karena Munarman, Berarti Menteri Paling Beloon!

DEMOKRASI.CO.ID -  Immanuel Ebenezer belum lama ini mengeluarkan sebuah sindiran pedas terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir, terkait pemecatan dirinya 

Immanuel mengatakan bahwasanya jika memang alasan ia dipecat adalah karena kesaksiannya untuk Munarman di pengadilan, maka Erick termasuk Menteri paling bloon alias bodoh.

Selain itu, sindiran tersebut ia ungkapkan lantaran tak terima dengan labeling ‘teroris’ yang mengacu padanya karena membela Munarman.

Adapun hal itu terungkap dalam sebuah perbincangan di kanal Youtube Realita TV, di mana Ebenezer alias Noel menjawab soal pemecatannya yang menunjukkan Pemerintah komitmen soal radikalisme.

Noel pun membela diri dan menanyakan apa memang dirinya sudah terbukti membela radikalisme.

Apalagi ia sendiri tahu, Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan pernyataan bahwa BUMN harus bersih dari radikalisme saat dirinya dipecat sebagai komisaris utama PT mega Eltra akhir pekan lalu.

“Kan saya tak terbukti (radikal), apakah memberi kesaksian itu melanggar?” tanya Noel, dikutip terkini.id dari Youtube Realita TV via Hops pada Senin, 28 Maret 2022.

“Saya kaget. Kalau mau marah, apa gunanya? Orang-orang ini beloon semua!”

Lebih lanjut, Noel lantas fokus pada Menteri BUMN. Menurutnya, andai Erick Thohir memecatnya atas dasar kesaksian untuk Munarman, artinya Erick sama saja beloonnya.

“Andai Erick Thohir memecat saya karena dia (Munarman), ya dia termasuk menteri paling beloon!”

Seperti diketahui, sebelumnya, seiring dengan pemecatan Noel, Erick mengatakan tidak ada tempat radikalisme di tubuh BUMN sehingga kemungkinan hal tersebutlah yang membuat Noel akhirnya tersinggung dan melontarkan sindiran pedas. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: