logo
×

Jumat, 11 Maret 2022

Pihak yang Tak Pro Pemerintah Akan Dianggap Radikal, Rocky Gerung: Bahkan Dijadikan Teror*s

Pihak yang Tak Pro Pemerintah Akan Dianggap Radikal, Rocky Gerung: Bahkan Dijadikan Teror*s

DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan pengamat politik kondang Rocky Gerung atau RG tengah berbicara dan melontarkan sindiran keras terhadap rezim Presiden Jokowi, viral di media sosial.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Video Rocky Gerung sindir keras rezim Jokowi itu viral usai diunggah pengguna Twitter Lelaki_5unyi, seperti dilihat pada Jumat 11 Maret 2022.

Dalam narasi cuitannya, akun itu mengutip ulang pernyataan RG yang menyebut umat Islam yang tidak pro terhadap kekuasaan Jokowi akan dianggap radikal.

"Rocky Gerung, Islam Radikal itu Kalau Tidak Pro Kekuasaan," cuit akun Lelaki_5unyi.

Dilihat dari video itu, tampak Rocky Gerung tengah berbicara di program diskusi yang digelar pakar hukum tata negara Refly Harun.

RG pun awalnya menyebut, rezim Pemerintahan Preside Jokowi saat ini mengalami pembusukan intelektual lantaran tak memiliki mutu secara pemikiran.

"Kita lihat bahwa rezim ini mengalami pembusukan secara intelektual. Gak ada mutu secara pemikiran," ujar Rocky Gerung.

Ia pun menyebut, politisi Islam yang tidak pro terhadap Jokowi akan dianggap radikal bahkan dijadikan teroris.

"Istilah moderat itu artinya, mereka politisi Islam yang pro kekuasaan akhirnya. Kalau dia tidak pro kekuasaan maka dianggap radikal itu, bahkan dijadiin teroris itu," tuturnya.

Maka dari itu, kata Rocky, politisi Islam saat ini bahkan yang tidak terlibat di partai politik tengah memperlengkapi diri mereka dengan pengetahuan.

"Jadi sebetulnya, politisi Islam ini bahkan yang belum berpartai memperlengkapi diri dengan pengetahuan," ungkap RG.

Lebih lanjut, Rocky Gerung pun menilai seharusnya ‘pertandingan’ di rezim Jokowi sekarang ini adalah siapa yang punya dan tidak punya otak bukan soal siapa yang radikal dan siapa yang tidak.

"Sekarang pertandingannya anda punya otak apa nggak. Gak perlu tanya anda radikal apa nggak," ujarnya. [suara]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: