logo
×

Sabtu, 12 Maret 2022

Ternyata ini Alasan SoftBank Grup Urung Investasi di IKN Nusantara

Ternyata ini Alasan SoftBank Grup Urung Investasi di IKN Nusantara

DEMOKRASI.CO.ID - SoftBank Group Corp mengurungkan niat untuk terlibat dalam proyek pemindahan ibu kota baru (IKN) Indonesia ke Kalimantan Timur. Padahal pada 2020 perusahaan asal Jepang ini salah satu calon investor yang pertama kali mengajukan diri untuk menjadi investor.

Pada 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan SoftBank Corp akan berinvestasi sebesar US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun untuk pemindahan IKN.

"Karena dia [Masayoshi] desak saya terus, dia mau investasi hampir US$ 100 miliar. Menurut saya too good to be true," kata Luhut kala 2020 silam.

CEO SoftBank Masayoshi Son bahkan telah bertemu secara khusus dengan Presiden Jokowi pada 10 Januari 2022. Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan ketertarikannya untuk ikut menggarap ibu kota baru.

"Terima kasih banyak sudah mengundang kami. [...] Saya kira Ibu Kota Jakarta memiliki sejarah penting, dan beberapa hal lain," kata Masayoshi di depan Jokowi.

"Jadi, proyek baru [pemindahan Ibu Kota] yang Anda siapkan saya kira bisa menjadi kesempatan yang bisa kita bicarakan lebih jauh, bagaimana ide-nya," jelasnya.

Kepala negara pun secara tidak langsung menjelaskan alasan pemerintah memindahkan lokasi Ibu Kota baru yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Luas lahan Jakarta sekarang 66.000 hektare dan jika kita bandingkan dengan lokasi Ibu Kota baru, luas lahannya mencapai 256.000 hektare," kata Jokowi.

Sayangnya, kini nampaknya SoftBank Group Corp mengurungkan niat untuk terlibat dalam proyek pemindahan IKN. SoftBank menyatakan tidak akan berinvestasi dalam proyek itu. Mundurnya SoftBank Group disampaikan pada Jumat (11/3/2022).

Mereka tidak menjelaskan secara rinci keputusan untuk membatalkan penanaman modal di ibu kota Nusantara, namun SoftBank memastikan akan tetap berkomitmen dan mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam wawancaranya kepada Bloomberg pada pekan ini telah mengkonfirmasi kabar mundurnya SoftBank dari mega proyek ibu kota.

"Tidak ada lagi cerita tentang Masayoshi [CEO SoftBank], dia keluar," kata Luhut, yang tidak menjelaskan secara spesifik mundurnya SoftBank di proyek ibu kota baru, dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (12/3/2022).

Untuk diketahui, SoftBank dilanda kejatuhan valuasi portofolio pada hari-hari awal pandemi Covid-19. Situasi tersebut memaksa aksi jual aset. Baru-baru ini, perusahaan tersebut dilanda penurunan saham.

Saham SoftBank ditutup turun 6% pada Hari Jumat (11/3/2022) dan diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam dua tahun terakhir. Pada Bulan November tahun lalu, mereka melakukan pembelian kembali saham senilai 1 triliun yen atau US$ 8,6 miliar. [law-justice]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: