logo
×

Selasa, 21 Juni 2022

Pernyataan Gus Miftah Usai UAH Jelaskan Falsafah Minangkabau: Jengkol Juga Bisa Direndang!

Pernyataan Gus Miftah Usai UAH Jelaskan Falsafah Minangkabau: Jengkol Juga Bisa Direndang!

DEMOKRASI.CO.ID - Usai pernyataannya mengundang reaksi Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengenai 'Apakah rendang punya agama?', Gus Miftah langsung membuat klarifikasi.

Dalam tayangan video YouTube dengan judul "Viral! Rendang Babi Tidak Punya Agama? Begini Klarifikasi Gus Miftah", ia menyampaikan beberapa poin pernyataan.

Pertama Gus Miftah mengklaim tak ada maksud untuk menghina Padang. Katanya, ia menghormati kota Padang.

"Intinya saya bukan menghina Padang tidak. Catat ya, Padang salah satu ibu kota yang saya hormati," ujar Gus Miftah, dikutip Disway.id dari YouTube DH Entertainment News, dikutip Senin 20 Juni 2022.

Lalu Gus Miftah berpendapat dengan konteks bahwa rendang adalah makanan.

Alhasil, keukeuh jenis makanan apapun bisa dibuat rendang, jengkol dan petai sekali pun.

"Tapi ketika kita berbicara rendang, rendang itu kan jenis makanan. Jengkol juga bisa di rendang, petai juga bisa di rendang," kata Gus Miftah.

Meski demikian, Gus Miftah mengaku minta maaf jika pernyataannya soal 'apakah rendang punya agama?' membuat masyarakat Minangkabau tersinggung.

"Kalau kemudian pernyataan saya soal rendang buat tersinggung, tentunya saya sebagai manusia biasa meminta maaf.

"Tidak ada niatan saya nyinggung kawan-kawan saya di Minang maupun Padang. Jadi ngak ada niatan itu," ujarnya.

Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat memberi penjelasan sebab masyarakat Minangkabau di Padang tersinggung jika produk masakannya disandingkan dengan sesuatu yang haram.

Pasalnya, menurut Ustaz Adi Hidayat, masyarakat Minangkabau memiliki prinsip kehidupan berdasarkan Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

"Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan al adatu muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal dengan itu, maka jadi hukum.

"Kalau sudah jadi hukum, maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu, maka akan ada sesuatu yang nyeleneh menyimpang," terang Ustaz Adi Hidayat.

"Rendang itu produk masyarakat Minang, budaya di Minang falsafahnya berbunyi adat bersanding syarat, syarat bersanding kitabullah, karena itu yang keluar dari Minang melekat dengan syariat walaupun produk makanan," ucapnya menambahkan.

"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan, itu pertanyaan kurang kerjaan," tukasnya.

"Paham ya? Maka jawabannya pun dijawab dengan yang senapas dengan itu, jelas? Karena saya mau ngajar ada pertanyaan seperti itu, kan agak janggal. 

"Karena itu Anda yang sudah jelas jangan aneh-aneh lah supaya tidak muncul kegaduhan-kegaduhan," tutup UAH. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: