logo
×

Jumat, 22 Juli 2022

Ini Sosok Wanita Jambi yang Berani Rekam Kondisi Jenazah Brigadir J: Mereka Buat Siasat..

Ini Sosok Wanita Jambi yang Berani Rekam Kondisi Jenazah Brigadir J: Mereka Buat Siasat..

DEMOKRASI.CO.ID - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan adanya bukti baru dari kasus dugaan pembunuhan di rumah singgah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Pihak keluarga disebut telah melihat adanya kuku Brigadir J yang dicabut karena terdapat bekas sayatan di sana.

Kamaruddin menilai bahwa pencabutan kuku itu dilakukan sebelum korban pada akhirnya tewas.

"Kukunya (Brigadir J) dicabut. Kami perkirakan dia masih hidup waktu dicabut. Jadi, ada penyiksaan," tutur Kamaruddin Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis 21 Juli 2022.

Selain itu Kamaruddin memberikan dugaan bahwa kasus pembunuhan itu dilakukan oleh seseorang yang mengalami psikopat.

Hal itu dinilai Kamaruddin setelah terlihat adanya bekas penyiksaan ditubuh Brigadir J.

"Saya sangat yakin betul bahwa itu ialah ulah psikopat atau penyiksaan," tambahnya.

Lebih lanjut, pihak keluarga sendiri yang berhasil menemukan bahwa adanya bukti kuku yang copot dari tangan jenazah Brigadir J.

Pengacara keluarga Brigadir J mengungkap adanya wanita pemberani yang merupakan bagian dari keluarga juga, telah mengambil video jenazah pasca tiba di Jambi.

Rekaman video diambil pihak keluarga Brigadir J setelah mereka meminta polisi untuk bisa menambahkan formalin.

"Itu temuan kami. Jadi, ketika mereka (polisi) menjaga mayat itu, para wanita pemberani memohon kepada polisi supaya dilakukan penambahan formalin," terang Kamaruddin.

"Ketika saat itu, polisi keluar meninggalkan peti sehingga mereka dengan cepat membuka baju untuk merekam jenazah," ucapnya menambahkan.

Akan tetapi para wanita itu tidak berani membuka terlalu lama jenazahnya karena takut ketahuan polisi.

Setelah berhasil merekam video jenazah Brigadir J, wanita itu disebut langsung mengirimkan dan menghapusnya guna menghilangkan jejak saat diperiksa polisi.

"Mereka dengan cepat membuka bajunya sampai dengan ke celananya, kecuali itu bagian alat vital nggak sempat lalu langsung foto dan video sampai kaki. Jadi, mereka buru-buru kemudian setelah kuasa diberikan langsung dikirim kepada saya," jelasnya.

Kamaruddin menjelaskan bahwa para saksi tersebut merupakan wanita pemberani asal Jambi yang akan menjadi saksi dalam kasus tersebut.

"Wanita-wanita pemberani itu di Jambi, saksi-saksi kami. Jadi, karena polisi yang hadir ke sana terus melarang, mereka membuat siasat guna merekam jenazah Brigadir J," tutur Kamaruddin.

Ditambah lagi para wanita yang disebut Kamaruddin itu memiliki pemikirna yang cermat dalam memantau situasi yang janggal semenjak kedatangan jenazah Brigadir J. 

Meski tidak disebutkan nama dari wanita itu, tetapi Kamaruddin mengaku bahwa mereka adalah guru yang baru diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Dia meminta untuk menambah formalin dari rumah sakit daerah setempat. Ada waktu jenazah Brigadir J tidak dijaga polisi sehingga dia bisa merekam video tersebut," tuturnya.

"Sangat prihatin, tapi saya pikir hebat karena biarpun ibu itu cuman seorang guru honorer lama yang haru diangkat PNS, dia berani," tambah Kamaruddin.

Dengan adanya aksi pemberani dari wanita itu, membuat Kamaruddin yakin akan terjadinya babak baru dalam kasus tewasnya Brigadir J.

"Jadi, bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto termasuk surat itu sangat autentik sehingga tidak bisa dibantah," pungkasnya. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: