logo
×

Rabu, 27 Juli 2022

Surya Paloh Sebut Pemilu Dapat Timbulkan Perpecahan Bangsa, Mardani Ali Sera: Pemilu Hak Rakyat!

Surya Paloh Sebut Pemilu Dapat Timbulkan Perpecahan Bangsa, Mardani Ali Sera: Pemilu Hak Rakyat!

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberikan tanggapan terkait pandangan Ketum NasDem Surya Paloh soal Pemilu.

Diketahui, Ketum NasDem Surya Paloh memandang lebih baik pemilihan umum (pemilu) tak perlu digelar apabila berujung pada perpecahan bangsa.

Menanggapi hal tersebut, Mardani menyebut jika Pemilu merupakan hak rakyat, sehingga harus tetap dilaksanakan.

Ia menyebut jika memang terdapat permasalahan pada proses penyelenggaraan pemilu tersebut dapat diperbaiki dikemudian hari.

"Pemilu hak rakyat. Jika ada catatan, kita perbaiki catatannya," ucapnya dilansir fajar.co.id, Rabu (27/7/2022).

"Jadi kita ikut konstitusi untuk tunaikan hak rakyat dengan melaksanakan pemilu sekaligus kita perbaiki kualitas pemilunya," sambungnya.

Ia pun menyebut jika sebaiknya pemilu menghadirkan lebih dari dua pasang calon, sehingga banyak gagasan yang muncul.

"Dan jika ada lebih dari dua pasang, biasanya ada kontestasi karya dan gagasan," pungkasnya.

Sebelumnya, Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah saat penganugerahan gelar kehormatan doktor honoris causa (HC) dari Universitas Brawijaya.

Dalam orasinya, Paloh memandang lebih baik pemilihan umum (pemilu) tak digelar apabila berujung pada perpecahan bangsa.

Paloh mulanya berbicara soal praktik politik identitas yang baik dan yang buruk. Paloh mendukung praktik politik identitas yang baik dengan memunculkan kekhasan identitas dari suatu kelompok politik.

"Politik identitas yang buruk atau yang tidak baik adalah kebalikan dari yang baik tadi. Mereka bersikap eksklusif dan tidak mau mengenal yang lain. Yang menjadi masalah adalah politik identitas yang buruk. Dia bukan hanya buruk tapi juga merusak," ujarnya.

Paloh mengatakan praktik politik identitas yang buruk dalam mengejar kemenangan pemilu pada akhirnya akan mempertaruhkan persatuan bangsa. Berdasarkan argumentasinya itu, Paloh lantas memandang lebih baik tak perlu ada pemilu kalau berujung pada perpecahan bangsa.

“Terlalu pendek akal kita, terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu, kita harus mempertaruhkan...[fajar] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: