logo
×

Senin, 08 Agustus 2022

Politikus Golkar Kutip Pernyataan Gus Yahya "NU Bukan Milik Salah Satu Partai", Maman Imanulhaq: PKB Lahir dari Rahim NU

 Politikus Golkar Kutip Pernyataan Gus Yahya "NU Bukan Milik Salah Satu Partai", Maman Imanulhaq: PKB Lahir dari Rahim NU

DEMOKRASI.CO.ID - Kelahiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak bisa dilepaskan dari kontribusi ormas Nahdlatul Ulama (NU). Sejarah telah mencatat, PKB lahir pascareformasi atas inisiasi kiai-kiai NU di zaman orde baru.

Oleh sebab itu, sampai kapanpun partai yang dipimpin Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar itu bakal konsisten melayani NU.

"PKB tetap istiqomah melayani NU. PKB lahir dari rahim NU setelah keruntuhan rezim orde baru. PKB hadir sebagai alat perjuangan politik NU yang tugasnya memastikan aspirasi dan kepentingan warga Nahdliyin tersampaikan," ujar Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq, dalam keterangannya, Senin (8/8).

Pernyataan Maman ini merespons pendapat politikus Golkar TB Ace Hasan Syadzily yang menyebut bahwa NU bukan bagian dari salah satu partai politik, sebagaimana dikatakan Ketua Umum PKB Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

"Pak Ace menyampaikan 'Partai Golkar banyak diisi kader NU karena memang NU sebagaimana saat Muktamar Ketum Gus Yahya bahwa NU tidak dimana-mana, tapi ada dimana-mana, termasuk di Partai Golkar.' Saya dapat memastikan bahwa tidak ada pernyataan itu keluar dari Ketum PBNU," tegas Maman.

Anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKB ini pun mensinyalir ada pihak-pihak yang sengaja ingin memisahkan PKB dengan NU. Padahal secara kultural, imbuh Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini, PKB dan NU adalah satu entitas yang sama, sama-sama santri atau kalangan pondok.

Meski banyak yang mencoba memisah-misahkan, lanjut Maman, PKB tetap akan istiqomah dalam jalan perjuangan politik warga Nahdliyin. Selain karena sejarah, alasan lainnya juga karena faktor sosiologis, kultural, dan politik kebangsaan antara NU dan PKB yang identik.

Apalagi PKB juga mendapatkan dukungan yang begitu besar dari para kiai NU. Seperti kemarin di Ploso Kediri. Maman yang ikut rombongan DPP PKB bersama Gus Muhaimin, menyaksikan langsung besarnya dukungan dan restu para kiai.

Saat itu dengan penuh ketakziman, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersimpuh di antara KH Nurul Huda Djazuli, KH Said Aqil Siradj, dan beberapa kiai berpengaruh lainnya untuk mendapatkan restu dan dukungan demi kemenangan PKB dan dirinya di Pemilu 2024.

Lebih lanjut, Maman pun mengutip pernyataan Cak Imin pada acara Haul Akbar di Ploso tersebut. PKB meminta doa dari para kiai agar perjuangan politik ahlussunnah waljamaah terus berjalan mulus, lancar, dan sukses.

Bagi PKB, politik ahlussunnah waljamaah sudah terbukti nyata dan konkret yakni politik yang bisa menyelamatkan serta menjaga pilar keumatan di Indonesia. [rmol] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: