logo
×

Minggu, 28 Agustus 2022

Relawan soal Jokowi Disebut Cawe-cawe di 2024: Ukurannya Apa?

Relawan soal Jokowi Disebut Cawe-cawe di 2024: Ukurannya Apa?

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief menyebut Pilpres 2024 tak akan adil selama Jokowi ikut 'cawe-cawe'. Relawan Jokowi mempertanyakan pernyataan Andi tersebut.

"Pak Jokowi selalu taat konstitusi dan menghargai proses demokrasi. Kalau dibilang cawe-cawe, ukurannya apa?" kata Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas saat dihubungi, Minggu (28/8/2022).

Umbas mengatakan tahapan pilpres saat ini pun masih belum dimulai. Di sisi lain, Umbas menuturkan pihaknya diminta Jokowi agar 'ojo kesusu' atau jangan terburu-buru soal 2024.

"Kan tahapan saja belum dimulai, kok. Justru kami saja diminta ojo kesusu karena lebih baik berkonsentrasi pada urusan menghadapi dampak-dampak krisis global dulu," katanya.

Umbas kemudian menyinggung perkataan Andi soal adanya upaya menjegal Gubernur DKI Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Umbas mempertanyakan hal itu. Menurutnya, saat ini semua pihak punya kans yang sama untuk 'nyapres' selama parpol yang mengusung belum menutup pintu.

"Terkait Anies kalau merasa dijegal apakah Anies merasa dijegal? Parameternya apa? Sejauh ini kan semua masih berpeluang sama selama partai belum menutup pintu," katanya.

"Politik itu dinamis, jangan terlalu paranoid lah," imbuhnya.

Lebih lanjut, Umbas meyakini Jokowi paham soal suara rakyat dan bakal memilih suksesornya sesuai dengan keinginan rakyat. Umbas memastikan akan menunggu momen saat Jokowi menentukan arah dukungannya itu.

"Pak Jokowi ini lahir dan besar di tangan rakyat. Beliau mengerti sekali denyut jantung rakyat sehingga suatu saat akan memilih calon penggantinya sesuai dengan keinginan rakyat, siapa pun dia, dan dari partai mana pun dia akan dicalonkan. Dan kami Arus Bawah Jokowi siap menunggu momen itu," ujar Umbas.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengaku mendengar adanya upaya untuk menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di 2024 mendatang. Upaya penjegalan itu disebut dilakukan ke koalisi agar Anies tidak mendapat tiket Pilpres 2024.

Andi Arief mulanya mengatakan bahwa Pilpres 2024 dipastikan tidak adil jika Jokowi ikut campur. Menurutnya, orang berkuasa bisa melakukan apa saja.

"Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya --selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe--. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan," kata Andi Arief dalam cuitan Twitter yang kemudian dikirimkan kepada wartawan, Minggu (28/8).

Andi Arief menduga Jokowi pasti akan mengatakan bahwa persoalan dukung mendukung satu sosok merupakan haknya. Namun, Andi Arief mengingatkan agar Jokowi tidak lantas menolak pencalonan Anies.

"Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak," ujarnya.

Politikus Demokrat itu kemudian menyinggung pernyataan Jokowi yang menyebut belum tentu sosok elektabilitas tinggi bakal dicapreskan partai. Andi Arief mengatakan yang berhak bilang begitu adalah pengambil keputusan di partai.

"Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di Partai," ungkap Andi Arief.

Andi Arief lantas menyampaikan bahwa dia mendengar adanya upaya untuk menjegal koalisi yang akan mencalonkan Anies. Hal itu disebutnya agar Anies tidak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres.

"Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. (Sehingga -red) Anies tidak mendapat koalisi," pungkas dia.[detik] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: