logo
×

Sabtu, 14 Januari 2023

2 Turis Terseret Arus, Tiga Pantai Nusa Penida Ditutup untuk Berenang

2 Turis Terseret Arus, Tiga Pantai Nusa Penida Ditutup untuk Berenang

DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung, Bali, memutuskan untuk menutup akses berenang di tiga pantai yang ada di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

Tiga pantai tersebut bernama Diamond Beach, Kelingking Beach dan Angel Billabong, yang dianggap memiliki arus yang keras. Selain itu, karena juga adanya peristiwa dua wisatawan mancanegara yang hilang terseret arus di Pantai Diamond Beach.

Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan, untuk penutupan akses berenang di tiga pantai sudah berlaku sejak Jumat (13/1). "Berlakunya mulai sekarang karena baru kemarin kita rapat," kata AKBP Sadiarta, saat dihubungi, Jumat (13/1).

Ia menerangkan, bahwa penutupan akses berenang di tiga pantai tersebut dihasilkan dari rapat koordinasi terbatas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) yang dilakukan pada Kamis (12/1) kemarin.

"Jadi kemarin dari pihak Forkompinda melaksanakan kegiatan rapat dalam rangka membahas masalah kecelakaan wisatawan asing terutama yang di Pantai Diamond itu.

Dan, disimpulkan untuk sementara ditutup karena memang di tiga pantai itu arusnya sangat kencang dan sudah banyak terjadi korban. Jadi keputusan dari bapak Bupati menutup sementara sambil nanti ada kajian secara ilmiah," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa untuk wisatawan masih boleh datang ke tiga pantai tersebut. Namun, untuk berenang dilarang dan sampai kapan akses berenang ditutup, itu masih menunggu hasil kajian ilmiah.

"Kalau ke pantai itu boleh, yang tidak boleh adalah berenang. Kalau sampai kapan itu perlu kajian dari pemerintah daerah. Kalau saya, dari pihak kepolisian hanya menyarankan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi lagi dan jangka pendeknya kita tutup akses berenang," sebutnya.

Ia juga menyatakan, bahwa sebenarnya di tiga pantai itu ada himbauan papan informasi berbahasa Inggris agar tidak berenang tetapi karena di sana tidak ada petugas pantai atau seperti Balawista masih ditemukan wisatawan yang berenang.

"Sebenarnya imbauan berbahasa Inggris sudah ada, bahwasanya tidak boleh berenang di situ. Tetapi karena memang di sana tidak ada Balawista," ujarnya.

Untuk rencana kedepannya, di tiga pantai itu akan ditempatkan petugas pantai atau balawista untuk mengawasi para wisatawan yang berkunjung ke tiga pantai tersebut.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Wisata Nusa Penida, Nyoman Kariawan, mengatakan bahwa kebijakan itu bagus untuk antisipasi keselamatan para wisatawan.

"Kalau kita lihat hasil rapat kemarin, di sana sudah ada rancangan untuk jangka pendek dan jangka panjang, apa yang harus dilakukan. Jadi nanti di sana akan dibuatkan papan informasi untuk tidak berenang," ujarnya.

Hasil rapatantisipasi keamanan objek wisata dalam jangka pendek disebutkan perlunya penyediaan peringatan terhadap potensi daerah rawan bencana objek wisata di Nusa Penida.

Penyediaan itu seperti fasilitas peringatan, bendera penanda bahaya, papan peringatan, CCTV, pagar pengaman, sirene, maupun menara pemantau. Lalu pemenuhan tenaga penjaga pantai atau balawista dan serta lain-lainnya.[cnn]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: