logo
×

Selasa, 24 Januari 2023

Dikuak Terang Benderang, Menag Yaqut Ngotot Naikkan Ongkos Haji Karena Duit Jemaah Ternyata Dipakai Buat Urusan Ini, Astaga!

Dikuak Terang Benderang, Menag Yaqut Ngotot Naikkan Ongkos Haji Karena Duit Jemaah Ternyata Dipakai Buat Urusan Ini, Astaga!

DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik dan kebijakan publik Rocky Gerung ikut mengaku uang para jemaah haji sengaja dipakai pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi yang terjadi belakangan ini.

Hal ini disampaikan Rocky Gerung menanggapi wacana Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang saat ini sedang mengupayakan kenaikan ongkos naik haji. 

Kebijakan Menag Yaqut memang diprotes keras berbagai pihak lantaran hal ini dilakukan di tengah kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang sedang memangkas ongkos naik haji sebesar 30 persen. 

Adapun usulan biaya 2023 naik menjadi Rp 69.193.733,60.Sebelumnya ongkos naik haji sebesar Rp39,8 juta per orang.

“Kalau besok terjadi krisis ekonomi karena kesulitan ekonomi dan kita dipaksa oleh negara-negara kreditur untuk bayar, pasti dipakai uang ini. Tetapi negara bilang ‘ya nggak mungkin uang itu nggak akan dipakai,"  ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (24/1/2023).

Rocky lantas menyinggung kembali penggunaan uang di Bank Indonesia (BI) yang dipakai untuk kepentingan negara dengan memberikannya kepada pihak ketiga.

“Orang bilang ya apa jaminannya? sama seperti penempatan dolar di bank Indonesia yang dijanjikan nggak akan dipakai untuk pihak ketiga, buat pihak mana kalau begitu? jadi kita lihat kontrasnya,” kata Rocky.

Mereka yang disebut para oligarki itu, kata Rocky, akan diberi insentif oleh BI supaya menyimpan uang yang mereka punya di BI, bukan di bank-bank komersial.

“Kan memberi insentif pada oligarki untuk taruh uang itu adalah komersialisasi, kan di Indonesia gak boleh melakukan aktivitas itu, dia hanya boleh jadi jembatan untuk simpan pinjam,” ujar Rocky.

Karena itu, Rocky menilai adanya rencana kenaikan ongkos haji oleh pemerintah Indonesia menandakan bahwa pemerintah sengaja menindas rakyat kecil dan mengelu-elukan orang kaya atau oligarki.

“Ada orang yang nabung 30 tahun dan bagi dia akhirat itu udah ada di dalam bayangan mereka, dan lalu mereka berpikir lagi, jangan-jangan saya nggak nyampe,” ungkap Rocky.

“Jadi pikiran jangan-jangan nggak nyampe itu artinya dia nggak yakin pemerintah bisa menyelamatkan uang itu,” tambahnya memungkasi. [populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: