DEMOKRASI.CO.ID -Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo tetap ngotot mengaku dirinya menghabisi ajudannya itu karena melecehkan istrinya Putri Candrawathi.
Dimana dia mengatakan istrinya diperkosa dan sempat dibanting sampai tiga kali oleh mendiang Brigadir J di rumah pribadinya di Magelang, Jawa Tengah.
Eks Kadiv Propam Polri itu mengatakan meski tak ada saksi mata dan tak ada hasil visum yang membuktikan tuduhannya terhadap Brigadir J, namun dirinya sangat yakin ,Putri Candrawathi tak mengarang cerita pemerkosaan tersebut.
"Terkait penjelasan istri saya di lantai tiga itu(di rumah pribadi di Saguling, Jakarta Selatan) itu saya yakini kebenarannya. Karena Istri Saya tidak mungkin bohong terkait peristiwa seperti itu. Apa gunanya buat dia," kata Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Selasa (10/1/2023).
Adapun Putri Candrawathi kata Ferdy Sambo menceritakan peristiwa pemerkosaan itu setelah istrinya tiba dari Magelang Jawa pada 8 Juli 2022. Ketika itu Ferdy Sambo sudah lebidahulu tiba di Jakarta sehari sebelumnya setelah mereka merayakan ulang tahun pernikahan mereka di Magelang.
"Kemudian saya naik ke lantai 3, istri saya makan. Setelah itu, selesai makan, istri saya naik ke lantai tiga kemudian menceritakan kejadian di Magelang yang bukan pelecehan, tapi lebih fatal dari itu," ungkap dia.
Mendengar cerita Putri Candrawathi, Ferdy Sambo mengaku dirinya langsung naik pitam, namun dia masih sempat memanggil Bripka Ricky Rizal untuk mengkonfirmasi peristiwa pemerkosaan itu yang kemudian dilanjutkan untuk menyusun skenario untuk menghabisi Brigadir J
"Akhirnya kemudian saya harus meminta pertanggungjawaban ajudan yang menjaga keluarga saya di sana, saya panggil lah Ricky Rizal ke lantai tiga," ujar Ferdy Sambo.[populis]
