logo
×

Selasa, 10 Januari 2023

Perintah Ferdy Sambo Semakin Terkuak! Bripka RR Akui Bukan Hajar Tapi...

Perintah Ferdy Sambo Semakin Terkuak! Bripka RR Akui Bukan Hajar Tapi...

DEMOKRASI.CO.ID - Dalam persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Bripka RR diperiksa sebagai terdakwa. Persidangan tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (9/1).

Pengakuan Ferdy Sambo kini terlihat semakin diasingkan oleh publik, lewat pengakuan Bripka RR di persidangan kemarin, ia menegaskan bahwa mendapatkan perintah untuk menembak Brigadir J alih-alih menghajar. Hakim pun sampai menggali sedalam-dalamnya oleh instruksi Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Ferdy Sambo bersikukuh hanya memberikan perintah hajar di hari penembakan Brigadir J.

"Kalimatnya begitu? Bukan hajar ya, tapi tembak?" tanya Hakim Wahyu.

"Betul Yang Mulia. (Ferdy Sambo) bilang, 'Kalau dia melawan, kamu berani nggak tembak dia?', seperti itu," jawab Bripka Ricky.

"Itu yang disampaikan oleh Ferdy Sambo dan Saudara mengatakan saya tidak kuat mental?" tanya hakim lagi.

"Iya, Yang Mulia." Jawab Bripka RR.

Dalam persidangan tersebut, Bripka RR mengatakan bahwa pada awalnya FS mengaku cuman ingin memanggil Brigadir J untuk menanyakan dugaan pemerkosaan yang diduga dialami Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah. Kemudian, FS bertanya ke Bripka RR soal kesediaan Bripka RR untuk menembak apabila Brigadir J melawan pada saat itu. Lalu, Bripka RR mengatakan bahwa dirinya tidak kuat mental untuk menembak Brigadir J.

"Bapak terdiam (setelah saya bilang tidak kuat mental menembak Yosua), terus menyampaikan untuk panggil Richard," ucap Bripka Ricky, sekaligus menambahkan bahwa pemanggilan Bharada E merupakan instruksi dari Ferdy Sambo.

"Saya tegaskan saya tidak berbisik, tapi saya menyampaikan (secara) berhadap-hadapan," lanjutnya.

"Pengucapannya Bapak itu, yang menanyakan saya berani nembak atau enggak itu di paling belakang. Jadi (Sambo) bilang, 'Saya mau panggil dia, kamu back up saya, amankan saya. Kalau dia melawan, kamu berani nggak tembak dia?' Baru saya jawab, 'Saya tidak berani Pak, saya tidak kuat mentalnya'," ucap Bripka Ricky.

"Kalau dibilang bersalah, saya lebih menyampaikan kalau menyesali kejadian seperti ini. (Menyesali) atas kejadian seperti ini, harus terbunuh almarhum Yosua," tutupnya.[populis]


Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: