logo
×

Jumat, 10 Februari 2023

Gempa Papua Jadi Sorotan Media Asing

Gempa Papua Jadi Sorotan Media Asing

DEMOKRASI.CO.ID - Gempa Papua terjadi pada Kamis (9/2) pukul 13:28:02 WIB. Sebelumnya, gempa ini tercatat oleh Situs Geologi Amerika Serikat (USGS).

Situs tersebut mencatat bahwa gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di dekat pantai utara Papua.

Enam+01:28VIDEO: Bantuan Sebesar Rp8 Juta akan Diberikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Pada Korban Gempa

Gempa Papua menjadi sorotan media asing hari ini. Kantor berita Arab Gulfnews mencatat bahwa gempa berkekuatan 5,5 melanda pantai utara Papua, Indonesia.

Dalam artikel berjudul "Earthquake of magnitude 5.5 strikes north coast of Papua, Indonesia," Gulfnews menulis bahwa Pusat Seismologi Eropa (EMSC) mengatakan bahwa gempa ini ada di kedalaman 10 km (6,21 mil).

Selain itu, kantor berita China CGTN menulis bahwa empat orang tewas dan beberapa rumah serta bangunan hancur setelah gempa magnitudo 5,4 mengguncang provinsi Papua.

"Empat orang tewas selama gempa. Sekarang kami sedang melakukan penilaian risiko gempa," kata Jonathan Koirewoa, manajer pusat kendali operasi untuk badan penanggulangan dan mitigasi bencana provinsi, kepada Xinhua melalui telepon, demikian ditulis dalam artikel berjudul "4 killed, buildings damaged as earthquake hits eastern Indonesia."

Sementara itu, Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2 dan tidak berpotensi tsunami.

Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

"Dilaporkan ada kerusakan pada beberapa bangunan di Jayapura," kata Daryono.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Kamis, 9 Februari 2023 pukul 14:00 WIB, telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.072 kali dengan 128 kejadian diantaranya dirasakan oleh masyarakat.

"Warga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Daryono.[liputan6]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: