logo
×

Senin, 06 Februari 2023

Ternyata… Jusuf Kalla Orang di Balik Perjanjian Anies-Sandiaga, SBY Disebut

Ternyata… Jusuf Kalla Orang di Balik Perjanjian Anies-Sandiaga, SBY Disebut

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa mengungkapkan bahwa Wakil Presiden ke-10 RI Jusuf Kalla yang mengusulkan perjanjian Anies Baswedan dan Sandiaga Uno soal pembagian kerja saat menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut Erwin, JK lah yang mengusulkan perjanjian tersebut, karena Wakil Presiden ke-12 itu juga pernah membuat pernjanjian serupa saat berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa perintahan periode 2004-2009.

“Waktu itu, Pak SBY kerja apa, Pak JK kerja apa, sama Pak JK juga mengatakan, ‘bikin saja perjanjian sama seperti waktu saya dengan Pak SBY 2004 presidennya Pak SBY, Pak JK wapres’, Pak JK sendiri yang menasehati,” ujar Erwin dilansir dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncesored, Senin (6/2/2023).

Erwin juga sempat membeberkan terkait perjanjian utang-piutang antara Anies dengan Sandiaga. Sandi saat itu memberikan utang kepada Anies untuk memenuhi kebutuhan logistic di Pilgub DKI Jakarta 2017.

“Saya baru tahu juga waktu itu, waktu putaran pertama ya logistic, jadi yang punya logistic kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas juga bagus dan sebagainya, jadi ada perjanjian satu lagi yang saya kira itu. Intinya, kalau tidak salah itu perjanjian hutang-piutang. Ya, pasti yang punya duit memberikan hutang kepada yang tidak punya duit,” tutur Erwin.

“Jadi Pak Sandi mengutangi Pak Anies?” tanya Akbar sebagai pembawa acara dalam diskusi tersebut.

Erwin menyebut Sandiaga yang mempunyai likuiditas memberikan pinjaman kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Kira-kira begitu, karena yang punya likuiditas itu pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies,” katanya.

Tak sampai disitu, Erwin juga mengatakan bahwa uang yang dipinjam Anies sebesar Rp 50 miliar.

“Karena pada waktu itu, putaran pertama. Ya namanya juga lagi tertatih-tatih waktu itu kira-kira begitu yang saya lihat. Nilainya 50 miliar barang kali,” jelas Erwin[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: