logo
×

Minggu, 30 Agustus 2015

9 Korban Pelajar di Todong Penjahat di Monas, Lapor Satpol PP di Tempat Petugas Malah Takut

9 Korban Pelajar di Todong  Penjahat di Monas, Lapor Satpol PP di Tempat Petugas Malah Takut
Wisatawan di Monas [Suara.com/Oke Atmaja].
Korban menyesalkan sikap Satpol PP DKI Jakarta yang tidak segera bertindak saat ada kejahatan di dekat mereka.

NBCIndonesia.com - Hati-hati jalan-jalan ke destinasi wisata Monumen Nasional di Jakarta Pusat. Masih banyak penodong berkeliaran.

Kasus penodongan baru saja dialami sembilan pelajar, Minggu (30/8/2015). Salah satu korban bernama Randi (14), warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara, bercerita awalnya dia dan teman-teman berteduh karena cuaca sangat panas.

Tak lama setelah dia berteduh di bawah pohon rindang, ada tiga orang yang datang mendekati Randi.

"Pura-pura ikutan numpang neduh," kata Randi kepada Suara.com.

Kemudian, salah satu lelaki tiba-tiba bertanya kepada Randi.

"Adik gua tadi hp-nya diambil, lu ada yang tahu orangnya nggak?" kata lelaki tersebut ditirukan Randi.

Setelah itu mulailah komplotan tersebut beraksi. Mereka mengeluarkan pisau lipat dan mengancam.

"Kalau nggak ada yang mau ngasih, saya sama temen-temen diancem bang, pakai pisau, ya saya pada takut," kata Randi.

Randi dan teman-temannya pun menyerahkan empat ponsel Android, tiga ponsel Samsung, satu ponsel Evercross, uang tunai Rp50 ribu, satu Powerbank, kartu untuk naik Transjakarta, dan dua tas gendong.

Pada saat pelaku masih mempreteli harta benda para korban, salah satu korban diam-diam pergi untuk minta pertolongan.

Korban melapor kepada petugas keamanan yang berada tak jauh dari lokasi kejadian perkara.

Korban mengajak petugas tersebut untuk segera datang ke lokasi kejadian perkara karena pada waktu itu tiga pelaku masih beraksi di sana.

"Saya ajak Satpol PP buat gituin yang ambil hape saya pada, eh malah (petugas) balik lagi diem-diem, badan doang gendut, tapi malah takut," ujar Randi dengan nada kesal.

Akhirnya pelaku kabur begitu saja. Korban menyesalkan sikap petugas yang tidak segera bertindak saat ada kejahatan di dekat mereka.

Uang korban yang tersisa, kata Randi, tinggal Rp10 ribu.

"Mana rumah saya di Priok lagi, cuma sisa Rp10 ribu, mana cukup buat sembilan orang pulangnya," ujarnya. (Nur Habibie)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: