logo
×

Rabu, 14 Oktober 2015

"Sejak Jokowi Jadi Presiden, RI Menganut Sistem Multi Presiden"

"Sejak Jokowi Jadi Presiden, RI Menganut Sistem Multi Presiden"
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan (mantan) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) dan Istri Iriana (kanan) seusai menanam pohon salak di wilayah percontohan Konservasi Ciliwung, Condet, Jakarta, Minggu (10/11). ANTARA/M Agung Rajasa
NBCIndonesia.com - Sindiran sekaligus kecaman dilontarkan mantan staf ahli Mendagri, Umar Syadat Hasibuan, terkait insiden “salah tulis” di spanduk Pusat Informasi Wisata dan Bisnis Indonesia di Kota Busan, Korea Selatan.

Menurut Umar Hasibuan, sejak Joko Widodo menjadi Presiden RI, Indonesia menganut sistem multi presiden. “Seharusnya Indonesia penganut sistem presidensil tapi faktanya kita penganut sistem multi presiden,” sindir Umar Hasibuan di akun Twitter ‏@Umar_Hasibuan.

Umar melalui akun @Umar_Hasibuan juga mempromosikan hashtag #JokowiAdalahMega. “Beginilah jadinya jika negara ini menganut sistem Multi Presiden atau presidennya banyak. #JokowiAdalahMega,” kicau @Umar_Hasibuan.

Sebelumnya, di sosial media heboh isu spanduk sambutan untuk Presiden RI di pintu pusat informasi wisata dan bisnis Indonesia di Kota Busan, Korea Selatan. Dalam spanduk tertulis “Selamat datang Ibu Presiden Megawati Soekarnoputri di Busan Indonesia Centre!”

Terkait perdebatan di sosial media, KBRI Seoul telah mengklarifikasi kesalahan penulisan spanduk tersebut, melalui akun facebook resmi. KBRI Seoul membenarkan bahwa spanduk itu terpasang sejak Senin (12/10).

Disebutkan bahwa, pembuat spanduk adalah seorang dosen setempat bernama Kim Soo-il. Atas inisiatif pribadi, Kim membuat spanduk tersebut tanpa berkonsultasi dengan KBRI. Kim sekaligus pemilik gedung yang disewa Busan Indonesia Centre dan KBRI untuk pelayanan kekonsuleran.

Intelijen
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: