![]() |
Foto: Kartika Sari Tarigan/NBCIndonesia.com |
"Lebih baik bantuin urus sampah, lalu lintas. Kalau ketemu orang miskin sakit, orang miskin gak sekolah, nggak usah kamu bantu deh, orang Jakarta yang baik hati," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Rabu (11/11). Ahok mengatakan bahwa seharusnya yang membantu masyarakat yang kurang mampu adalah pemerintah.
"Bisa nggak kamu nanggung operasi jantung ratusan orang? Nggak bisa kan? Beri tahu kami saja. Kalau kalian nggak bantu, saya mau," ujar Ahok. Ahok menyatakan hal tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan informasi, salah satu warga Jalan Cilincing Lama I Gang Kelapa Nunggal II RT 06 RW 03, Jakarta Utara, RGM, 9 tahun, mengalami gizi buruk.
Bocah yang tinggal bersama neneknya tersebut, Taminah, 53 tahun, menderita gizi buruk sejak lahir. Orang tua sang anak pun meninggal saat bocah ini masih kecil. Tetapi, saat Ahok menjenguk RGM yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Ahok menjumpai bahwa keadaan sang nenek begitu sehat.
"Kemarin saya tanya, kok neneknya sehat, badannya sehat? Nah, disinyalir banyak yayasan bantu dia. Jadi, orang Jakarta ini baik hati, murah hati, ada orang susah dibantu," kata Ahok. Ahok pun menceritakan, berdasarkan pengakuan Taminah, suaminya juga stroke dan tak ada yang merawat di rumahnya ketika sang nenek menjaga cucunya di rumah sakit.
Akhirnya, RGM yang seharusnya mendapat perawatan di rumah sakit, justru dibawa pulang ke rumah. "Kalau sulit urus suami dan cucu, siniin aja, saya bilang bawa ke rumah sakit aja. Enak di rumah sakit, ada suster, nggak usah bayar," ujar Ahok.
Kelak, Ahok akan menginstruksikan para lurah di seluruh DKI Jakarta agar memaksa warganya yang sakit untuk dibawa ke rumah sakit. "Mereka kan nggak mau, kenapa? Karena kalau di luar dapat bantuan. Saya bilang, kalian saya taruh di panti, gratis. Sekarang keluhannya pantinya jelek, oke, tahun depan saya bangun villa. Lama? Oke, saya cariin kontraktor yang Aladin, satu hari selesai," tutur Ahok.(mntrd)