logo
×

Sabtu, 28 November 2015

Try Sutrisno Sarankan Golkar Gelar Munas Secepatnya

Try Sutrisno Sarankan Golkar Gelar Munas Secepatnya
Mantan Wapres Try Sutrisno. ANTARA/Widodo S. Jusuf
NBCIndonesia.com - Mantan Wakil Presiden sekaligus sesepuh Partai Golkar Try Sutrisno menyarankan Golkar menggelar musyawarah nasional (Munas) secepatnya untuk mengakhiri konflik internal di partai itu.

"Namun dengan catatan para panitia munas hendaknya merupakan orang baru yang memiliki idealisme tanpa kepentingan apa pun," kata Try di Jakarta, Jumat (27/11).

"Jangan mau Munas tapi memikirkan mau jadi ini, mau jadi itu, itu nanti. Tujuan Golkar menyelamatkan pembangunan," tambah Try ketika memberikan pendapatnya kepada Poros Muda Golkar soal penyelesaian konflik partai.

Pada kesempatan itu Try mengingatkan bahwa partai berlambang beringin itu didirikan sebagai pengikat persatuan Pancasila, sehingga konflik yang menimpa Golkar saat ini seharusnya tidak terjadi.

"Golkar adalah pengikat persatuan Pancasila. Golkar tidak konsisten lagi, karena telah timbul 'interest' (keinginan) menonjol memimpin Golkar untuk bisa menjadi presiden dan sebagainya dengan mengorbankan persaudaraan serta persatuan," kata Try.

Try mengingatkan kader Golkar agar tidak melupakan sejarah. Golkar dilahirkan sejumlah tokoh ABRI melalui sekretariat bersama untuk menegakkan Pancasila di tengah maraknya partai penganut paham tertentu berupa nasionalisme, agamaisme, dan komunisme.

"Kini Golkar gampang pecah kalau mengembangkan isme lain. Golkar itu stabilisator dalam gonjang-ganjing politik, Golkar teladan dan pengikat," tegas dia.

Menurut Try, Golkar memiliki tujuan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan hal inilah yang seharusnya dipedomani setiap kader Golkar.

Dalam kesempatan itu hadir sejumlah sesepuh Golkar lain seperti Widodo Budidarmo, Sayidiman, dan Wijoyo Suyono. Sementara Poros Muda Golkar yang hadir Dave Laksono, Melki Laka Lena, dan lain-lain. [Ant/L-8]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: