![]() |
Presiden Joko Widodo/Jokowi. FOTO: MI/PANCA SYURKANI |
“Jokowi tidak memenuhi janji seperti koalisi tanpa syarat, dan tidak bagi-bagi kekuasaan. Buktinya bagi-bagi kekuasaan. Makanya Jokowi harus punya rasa malu dan mengundurkan diri saja,” ungkap pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada intelijen, Rabu (2/12).
Menurut Muslim, budaya mengundurkan diri harus diperlihatkan para pemimpin agar menjadi contoh yang baik. “Seperti di Jepang, Perdana Menteri baru dibicarakan dan diduga terlibat korupsi langsung mengundurkan diri. Ini Jokowi diduga terlibat kasus bus TransJakarta diam-diam saja,” jelas Muslim.
Muslim menilai pengunduran diri Dirjen Pajak itu sebagai bentuk protes terhadap target Presiden Jokowi dalam penerimaan pajak. “Target yang tidak realistis, dan buktinya tidak sesuai dengan target. Jokowi tidak tahu lapangan dan hanya tergiur mimpi indah,” ungkap Muslim.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan Direktur Jenderal Pajak Sigit Pradi Pramudito mengundurkan diri dari jabatannya terhitung sejak menyampaikan surat pengunduran diri Selasa pagi.
“Mulai besok (hari ini) sudah tidak aktif lagi. Tadi pagi (kemarin) suratnya,” kata Bambang di Jakarta, Selasa (1/12).
Ia mengatakan, salah satu alasan Sigit menyatakan pengunduran diri karena merasa tidak sanggup memenuhi target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294 triliun. “Dia mengundurkan diri karena menganggap tidak mampu mengejar target,” katanya.(itl)