logo
×

Selasa, 08 Desember 2015

Hina Umat Muslim, Wali Kota Florida Larang Donald Trump Masuk Wilayahnya

Hina Umat Muslim, Wali Kota Florida Larang Donald Trump Masuk Wilayahnya
Kandidat capres Amerika Serikat Donald Trump 
NBCIndonesia.com - Menanggapi komentar Donald Trump soal larangan muslim masuk ke wilayah Amerika Serikat, seorang wali kota Florida melarang Donald untuk masuk ke wilayah kotanya.

Menggunakan kata-kata yang sama dengan yang diucapkan Donald dalam pidato kampanyenya Senin (7/12/2015) di South Carolina, giliran wali kota St. Petersburg Rick Kriseman menyuarakan larangannya untuk Donald.
(Baca: Pernyataan Trump Larang Muslim Masuk Amerika, Gedung Putih Langsung Bereaksi)

Dikutip Fox News, sang wali kota mengunggah pernyataan larangan Donald masuk St. Petersburg melalui Twitter, yang ditulis menggunakan kata-kata Donald ketika ia menyatakan larangan muslim masuk AS.

"Dengan ini saya melarang Donald Trump untuk memasuki St. Petersburg sampai kami bisa memahami ancaman berbahaya yang diakibatkan oleh semua keluarga Trump," tulisnya, pada Senin (7/12/2015).

Sebagian pernyataannya itu dikatakan hampir persis dengan sebagian pernyataan yang diucapkan Donald dalam mengumumkan desakannya itu.

"Sampai kita bisa memahami dan menentukan permasalahan ini dan ancaman berbahaya yang diakibatkan oleh (muslim)," sebut Donald, dikutip MSNBC.

Dalam pidatonya, kandidat capres AS tersebut mendesak agar muslim dilarang saja masuk AS, sebab menurutnya Islam berakar dari kebencian.

Meski dikatakan hadirin kampanyenya menyambut pernyataan Donald itu dengan tepuk tangan, para kandidat capres AS dari partai Republik dan Demokrat langsung mengecamnya.

Muslim AS ngamuk

Merespons desakan Donald Trump yang meminta agar memberlakukan larangan muslim masuk AS, Sekjen Dewan Muslim AS dikatakan marah besar.

Bahkan, dikutip dari LA Times, Sekjen Dewan Organisasi Muslim AS Oussama Jammal menyebutkan bahwa seluruh komunitas Muslim AS marah atas komentar kandidat capres AS itu.
"Sayang sekali seorang kandidat capres AS memiliki pandangan seperti itu. Itu bukanlah yang AS mau," ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa pernyataan tersebut artinya menentang nilai-nilai yang selama ini AS tanamkan sebagai nilai luhurnya.

Oussama juga menyebut muslim AS adalah komunitas yang pekerja keras dan berperan penting bagi masyarakat AS, mengingat banyak dokter, profesor, dan insinyur AS yang datang dari komunitas muslim AS.

"Trump tidak menyadari seberapa besar upaya komunitas muslim untuk melawan tindak kekerasan," tambahnya lagi.

Dalam pidato kampanyenya pada Senin (7/12/2015), Donald sempat mengajukan desakan untuk melarang muslim masuk ke AS, terkait serangan teror yang terjadi di California, AS.

Menurutnya, larangan itu harus diberlakukan sampai AS bisa memahami ancaman dan permasalahan yang ditimbulkan oleh serangan-serangan dari "orang-orang yang hanya percaya jihad".

'Kita tak punya pilihan lagi'

Kandidat capres AS Donald Trump kembali menarik perhatian publik melalui pernyataannya.
Kali ini, ia mendesak agar muslim dilarang saja masuk AS.

Dalam pidato kampanyenya di South Carolina, AS, Senin (7/12/2015), Donald mengajukan idenya agar larangan tersebut diberlakukan untuk semua muslim.

Ketika ditanya oleh Reuters, manajer kampanye Donald Corey Lewandowski mengatakan bahwa desakan larangan tersebut berlaku untuk pelajar, wisatawan, dan pengunjung lainnya.

Tak disangka, desakan Donald itu kemudian disambut riuh tepuk tangan oleh hadirin kampanyenya itu.

Donald juga mengatakan idenya itu telah disetujui teman-teman muslimnya.

"Kita (AS) sudah tak punya punya pilihan lagi," katanya berulangkali, di tengah riuh suara tepuk tangan dan seruan dari hadirin.

Meski mendapat banyak kritik, seperti dari pengamat dan kandidat capres AS lainnya, Donald hanya mengatakan: "Kita harus melihat apa yang sedang terjadi."

Menurutnya, ide larangan itu datang setelah ia menganggap bahwa Islam berakar pada kebencian dan kekerasan.
(Baca: Donald Trump: Larang Muslim Masuk Amerika Serikat)

Hal ini bertentangan dengan apa yang dikatakan Presiden AS Barack Obama sebelumnya, yang belum lama mengomentari soal insiden penembakan di California, mengatakan diskriminasi terhadap muslim jangan sampai terjadi.

Obama juga menyebutkan bahwa perlawanan terhadap teroris jangan dianggap sebagai perang antara AS dan Islam.(Fox News/MSNBC/TN)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: