![]() |
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan (kanan). (REUTERS/Beawiharta) |
Pengamat politik Sahirul Alem menilai, Jokowi lebih “dekat” dengan Luhut ketimbang Wapres Jusuf Kalla. “Nampaknya Jokowi lebih percaya kepada Luhut walaupun namanya di sebut-sebut dalam rekaman permufakatan jahat soal Freeport yang melibatkan Setya Novanto,” kata Sahirul Alem kepada intelijen (11/12).
Alem memperkirakan, di mata Jokowi, keberadaan Luhut dianggap mampu menghadapi berbagai kelompok di Istana. “Bagi Jokowi Luhut sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai kepentingan di Istana,” jelas Alem.
Menurut Alem, saat ini Luhut lebih diposisikan sebagai “Menteri Utama” yang tugasnya menggantikan posisi Presiden. “Walaupun menjabat Menkopolhukam, sejatinya Luhut itu Menteri Utama,” papar Alem.
Selain itu, kata Alem, cara Jokowi yang mengecilkan peran Jk membuat situasi Istana semakin kacau. “Para menteri orangnya JK makin tidak suka kepada Jokowi. Cara Jokowi ini justru membuat kabinet makin ribut terus,” pungkas Alem.(itl)