![]() |
Cuitan Andi Arief di Twitter (Foto: Twitter) |
“Kalau jeli, rekaman jelaskan tiga hal. Pertama, Jokowi curang di Pilpres. Kedua, sebagai Presiden inkompeten. Ketiga, dapat 20 persen saham Freeport,” cuit Andi dalam akun twitternya @AndiArief_AA sebagaimana dikutip, Jumat (4/12/2015).
Menurut Andi, tidak ada yang mencatut nama Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rekaman tersebut.
“Nasi sudah menjadi bubur, publik melalui parlemen mulia dengar soal kecurangan pemilu,” kata Andi.
Apa yang tersuguhkan dalam rekaman yang diperdengarkan di MKD, lanjut dia, secara langsung menunjukkan bagaimana para elite politik di negeri ini tidak ada yang sungguh-sungguh memperjuangkan Indonesia dan rakyat.
Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Luhut yang namanya turut disebutkan dalam rekaman selayaknya diberikan forum pembelaan diri. Bagaimana teknisnya, Andi menyerahkan sepenuhnya kepada publik.
Andi lantas meminta pakar hukum seperti Prof Mahfud MD dan Prof Yusril Ihza Mahendra memberikan tanggapan seputar rekaman dimaksud. Utamanya soal legitimasi pemilihan presiden 2014 lalu.
“Mudah2an Prof @Yusrilihza_Mhd Prof @mohmahfudmd mau menjawab. Karena ini persoalan yang baru pertama muncul, kecurangan setelah ditetapkan. Harus ada kepastian hukum yang menyatakan rekaman kecurangan itu mempengaruhi/tidak mempengaruhi keabsahan/legitimasi Jokowi-JK,” tulis Andi.(okz)