![]() |
Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan). (ANTARA FOTO) |
“Ini bisa menjadi pintu masuk, terlebih lagi ada pengakuan dari Reza Chalid bahwa Budi Gunawan ikut bermain dengan memanfaatkan aparat kepolisian,” tegas Muslim Arbi dalam pernyataannya kepada intelijen (03/12).
Muslim menegaskan, pernyataan Reza Chalid dalam rekaman itu menjadi indikasi adanya pemanfaatan aparat kepolisian untuk kepentingan politik. “Terlebih lagi setelah Pilpres, Budi Gunawan menjadi calon Kapolri dan sekarang menjadi Wakapolri. Dalam politik itu ada bagi-bagi kekuasaan, tidak ada makan siang yang gratis,” jelas Muslim.
Tak hanya itu, Muslim meminta kalangan DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pilpres 2014. “DPR bisa membuat Pansus kecurangan Pilpres 2014, nantinya dalam Pansus bisa memanggil Reza Chalid, Budi Gunawan maupun pihak terkait lainnya,” pungkas Muslim.
Dalam sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) terungkap, bahwa suara yang diduga milik Muhammad Reza Chalid mengatakan, kubu Jokowi memanfaatkan jaringan kepolisian untuk memenangkan pasangan nomor dua. Dugaan kecurangan ini dilakukan Budi Gunawan.
“Padahal, pada waktu pilpres, kita mesti menang, Pak. Kita mesti menang Pak dari Prabowo ini. Kalian operasi, simpul-simpulnya Babimnas. Bapak ahlinya, saya tahu saya tahu itu,” ucap suara yang diduga Riza.
“Babimnas itu bergerak atas gerakannya BG sama Pak Syafruddin. Syafruddin itu Propam. Polda-polda diminta untuk bergerak ke sana. Rusaklah kita punya di lapangan,” ucapnya.(itl)