logo
×

Rabu, 09 Desember 2015

Pernyataan Dedi Mulyadi Ini Dinilai Menodai Islam, Netizen: ‘Lieur’ Ini Mah!

Pernyataan Dedi Mulyadi Ini Dinilai Menodai Islam, Netizen: ‘Lieur’ Ini Mah!
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (NBCIndonesia.com/Ist)
NBCIndonesia.com - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dilaporkan oleh ulama Purwakarta KH. Syahid Joban ke Polda Jawa Barat dengan dugaan telah melakukan tindakan penodaan agama.

Berikut tulisan Dedi Mulyadi dalam bukunya “Spirit Budaya Kang Dedi” yang dianggap menodai ajaran Islam.

“Pendakwah keliling kemana-mana cerita tentang sholat, puasa, haji dan zakat. Seolah-olah itu menjadi kewajiban masyarakat padahal itu kewajiban negara. Padahal dalam kewajban negara itu tidak perlu bayar zakat karena negara sudah memungut pajak. Dalam kapasitas saya menjadi pejabat negara, tidak diwajibkan rakyat membayar zakat, yang wajib adalah anggaran saya bisa menjamin seluruh rakyat,” (Halaman 100).

Kiai Joban menambahkan, dalam buku Dedi yang kedua yaitu ‘Kang Dedi Menyapa’ juga ditulis hal-hal yang menistakan agama, di antaranya seperti:

“Ketika bicara Pancasila maka kita bicara ketuhanan yang maha esa, keragaman bertuhan, “ (Halaman 192).

Dinyatakan Kiai Joban, penodaan agama oleh Dedi dalam bentuk audio visual bisa langsung bisa dilihat di Youtube. Adapun beberapa pidato Dedi yang menodai agama seperti:

Video Orasi Ilmiah KAHMI Dedi Mulyadi -Pelantikan HMI Cabang, di menit 19.15-19.33. Dedi mengatakan “dan kita punya karakter itu dan itu bisa dibuktikan di dalam sejarah ketika Islam masuk, semuanya menjadi bersenyawa karena orang Indonesia, orang Nusantara sebelum Islam dari sisi kelembagaan datang sudah Islam dari sisi substantif sejak lama dan jauh lebih Islam dari orang Arab yang sebelumnya. Di sini saya tegaskan urang Sunda boga hak asup surga pangheulana.”

Video Orasi Ilmiah Koordinator Presidium KAHMI Jawa Barat, 19 Desember 2014. Dedi mengatakan “ketika sampah mulai bersatu dengan dirinya, maka di situ sampah menjadi harum. Kenapa? Karena Allah hadir pada sampah-sampah itu.”

Netizen Islampos.com memberikan komentarnya terkait berita di atas. Komentar mereka terlihat dalam fanpage facebook islampos. Bagaimana komentar mereka? Berikut beberapa diantaranya:

Hilman Cobaxs Oozy Kita mayoritas islam… Apalgi wilayah purwakarta… Klo bupati nya non muslim omongan itu masih bsa ditoleransi… Tp klo di seorang muslim maka tidak ada toleransi….Lanjutkan para ulama… Demo Turunkan saja dr jabatannya..

Eko Harianto Lawan dengan dakwah,jgn pakai fisik.. dia sudah tersesat maka kita yg masih sadar wajib membawanya kembali ke jalan yg benar. Semoga allah azza wa jalla memudahkan langkah kita.

Abdul Qohar Well, inilah dampak sistem demokrasi. Yang katanya kebebasan adalah kebebasan utk mengerdilkan Islam. Sementara ketika disampaikan tentang kebenaran Islam, malah dituding menyelisihi pancasila.

Helloyuz Lieur ini mah

Rudi Rhoma Maju terus purwakarta. Tolak bupati musrik. Pilih bupati yg islami.(IP)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: