 |
| Donald Trump (foto kiri) dan Vladimir Putin |
"Dia adalah pria yang luar biasa, sangat berbakat," ujar Putin kepada wartawan usai konferensi pers tahunannya di Moskow, Kamis (17/12/2015), seperti dikutip dari Middle East Eye.
"Bukan hak kami untuk menilai keberaniannya, itu hak para pemilih di AS, tapi ia merupakan pemimpin sejati dalam persaingan menjadi presiden," tambahnya.
Putin mengatakan, Rusia siap bekerja sama dengan AS siapapun yang terpilih sebagai presiden dalam pemilu tahun depan. "Kami siap bekerja sama dengan presiden manapun yang telah dipilih oleh warga Amerika."
Putin menambahkan bahwa pernyataan Trump bukanlah urusan Rusia, meski ia mengakui menyukai sikap taipan properti itu terhadap Moskow.
"Soal politik domestik, caranya berbicara, apa yang ia lakukan untuk menaikkan popularitas bukanlah urusan Rusia," kata Putin.
"Dia mengatakan bahwa dirinya menginginkan level hubungan yang berbeda dengan Rusia, hubungan yang lebih dalam dan lebih erat, bagaimana mungkin kami tidak menyambut baik hal itu? Tentu kami akan menyambutnya," tutup Putin.
Trump berhasil mendapatkan dukungan yang cukup besar sekaligus musuh yang sangat banyak akibat beberapa kali melontarkan pernyataan yang menyerang Islam.
Ia berjanji akan melarang Muslim masuk ke AS dan membuat KTP khusus bagi umat Islam jika terpilih sebagai presiden.
Perdana Menteri Inggris David Cameron, Rabu, mengecam pernyataan Trump yang ia sebut "memecah belah, bodoh dan salah". Meskipun demikian, Cameron menampik kemungkinan melarang Trump masuk Inggris meski masyarakat menginginkan hal tersebut.
"Saya rasa jika ia datang ke negara kami, dia akan mempersatukan kami untuk melawannya," ujar Cameron.(rmn)
