Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. (KOMPAS) |
Sidang Setya Novanto berlangsung pada Senin (7/12/2015) kemarin.
"Kalau dia benar, kenapa enggak berani terbuka? Artinya, dia merasa bersalah sejak awal," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Ruhut menilai, Novanto merasa takut kondisi yang sebenarnya terbongkar ke publik jika sidang dilakukan secara terbuka.
Manuver sejumlah anggota MKD yang dianggapnya "masuk angin" akan terlihat jelas dalam sidang terbuka itu.
"Kalau terbuka, kelihatan siapa yang 'masuk angin'," ujar juru bicara Fraksi Partai Demokrat ini.
Novanto meminta pemeriksaannya berlangsung tertutup karena hendak menyampaikan hal yang sensitif dan bersifat rahasia.
Akan tetapi, ia hanya membacakan nota pembelaan yang pada intinya membantah semua laporan Sudirman Said tanpa menyerahkan alat bukti apa pun.
Politisi Partai Golkar ini juga menolak menjawab pertanyaan soal isi rekaman pertemuannya dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin, 8 Juni 2015.
"Setelah kami tunggu-tunggu, tidak ada hal sensitif yang disampaikan," ujar anggota MKD, Marsiaman Saragih.(kmp)