![]() |
Menteri ESDM Sudirman Said (paling kiri) saat mendampingi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Presiden Jokowi. Foto: Antara. |
"Menko Rizal Ramli posisinya lebih tinggi, dia kepanjangan tangan Presiden dan tentunya apa yang dinyatakan sudah berkordinasi dengan Presiden," kata Direktur Eksekutif POINT Indonesia Karel Susetyo saat dihubungi Rimanews di Jakarta, Senin (30/11/2015) malam.
Pernyataan Sudirman Said tersebut, lanjut Karel, menimbulkan pertanyaan besar karena tiga menteri sebelumnya yakni Menko Luhut Panjaitan (Menko Polhukam), Rizal Ramli (Menko Maritim), Darmin Nasution (Menko Perekonomian) sepakat untuk meredam kegaduhan politik yang mengganggu investasi dan menimbulkan keresahan publik.
"Itu tindakan indisipliner, dalam hal ini dia yang sebenarnya membangkangi presiden. Apalagi sebelumnya sudah dinyatakan Presiden Jokowi bahwa perbedaan pendapat harus diselesaikan melalui rapat kabinet," ucap Karel.
Sebelumnya, Sudirman Said menyatakan Menko Rizal Ramli telah melawan amanat Presiden Joko Widodo karena dalam beberapa kesempatan Rizal Ramli kerap mengkritik Menteri ESDM terkait surat perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
Menurut Sudirman, analisis yang disampaikan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya ke publik selama ini salah kaprah.
"Pengiriman surat ke PT Freeport terkait rencana perpanjangan kontrak sudah benar dan sesuai aturan. Saya yang tahu karena saya yang menjalankan. Siapapun yang menganalisisnya, bahkan termasuk Menko Maritim Rizal Ramli juga salah," kata Sudirman usai mengisi acara penandatangan Hibah Barang Milik Negara di Sleman, Yogyakarta, Senin (30/11/).(rmn)