logo
×

Senin, 04 Januari 2016

Jejak Herman Hery, Dari Kasus Korupsi Hingga Ancam Polisi

Jejak Herman Hery, Dari Kasus Korupsi Hingga Ancam Polisi
Herman Hery. | antaranews
NBCIndonesia.com - Kasubdit Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Albert Neno kaget bukan kepalang. Perayaan Natal yang seharusnya berjalan dengan kedamaian, Neno malah mendapatkan makian yang merusak hari rayanya bersama keluarga dan kerabat.

Dering teleponnya berbunyi pada 25 Desember lalu. Di ujung sana, politikus PDIP yang juga anggota Komisi III DPR, Herman Hery, mendampratnya dengan makian yang tak diketahui sebabnya.

"Kejadian itu tanggal 25 Desember lalu tepat di malam hari Natal, kebetulan ada saudara datang ke rumah, kita saling bersalaman di rumah saya, kita ngobrol-ngobrol, tiba-tiba ada telepon masuk," kata Neno saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (29/12).

"Kebetulan HP saya saat itu dipegang anak saya, terus dia bilang ini ada telepon pak," tambahnya.

Dikarenakan ponselnya sedikit bermasalah, Neno mengangkat dengan kondisi speaker ponsel menyala. Telepon itu diterimanya dengan nada gembira sambil mengucapkan selamat Natal.

"Lalu saya terimalah, saya ucapkan lebih dulu, 'halo selamat malam, selamat natal', nah tiba-tiba langsung dibalas 'hai m****t b*****t, saya ini Herman Hery kenapa kamu tutup usaha saya'," cerita Neno mengulang perbincangannya malam itu dengan si penelepon.

Saat itu, dia sempat bertanya usaha apa yang dimaksud. Hery kembali menjawab dengan suara meninggi.

"Hai m****t b*****t kenapa kau sita minuman keras orang. Saya sempat bilang, kalau masalah itu yang bapak maksud saya bisa jelaskan, saya minta waktu tapi dia terus bicara," sambungnya.

Makian itu terus saja diulang Herman Hery dalam perbincangan mereka selama lebih kurang 10 menit. Tak cukup memaki, Herman menantang Neno bertemu di hotel miliknya.

"Kau udah hebat dan jago, kalau gitu malam ini kau datang dan ketemu di hotel saya. Ketemu di hotel kau bawa senjata, kau lawan saya, ku akan habiskan kau malam ini," beber Albert meniru ucapan Herman.

Albert coba menanggapi santai kemarahan Herman. Dia bilang tak ada pentingnya membawa senjata kemudian menemuinya.

"Tapi dia kembali mengancam 'kulaporkan punya dir (direktur) mu, saya akan laporkan ke Propam, ke Kapolri biar kamu dicopot'," tambahnya.

Herman Hery membantah bila dirinya mengancam Neno. Menurut Hery, yang mengancam bukan dirinya tetapi stafnya bernama Ronny. Ancaman itu terjadi lantaran razia miras yang dilakukan oleh Albert Neno.

"Tidak benar, karena tanpa bukti, sebab yang nelepon ke Albert adalah staf saya atas nama Ronny," kata Hery saat dihubungi, Selasa (29/12).

Politikus PDIP ini menjelaskan bahwa dia menyuruh stafnya untuk membuat janji bertemu dengan Albert. "Saya yang suruh telepon untuk bertemu," tuturnya.

Jauh sebelum kasus ini bergulir, dari penelusuran merdeka.com Hery pernah disangkutpautkan dengan sejumlah kasus korupsi, salah satunya melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Apa saja kasusnya?

Terdakwa kasus korupsi Solar Home System, Kosasih Abbas, mengaku sering dimarahi oleh anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Herman Hery. Hal itu terjadi lantaran Herman yang ikut bermain dalam proyek bernilai lebih dari Rp 400 miliar itu merasa dibohongi.

Dalam sidang hari ini, Kosasih mengungkapkan pernah mengunjungi kantor Herman Hery di Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, menurut Kosasih, dia dimarahi habis-habisan oleh Herman. Hal itu karena jatah proyek SHS yang dia impikan tidak sesuai dengan harapan. Pada 2008, dia melanjutkan, Herman meminta setengah dari nilai proyek dia kerjakan. Tetapi kenyataannya yang dia dapat cuma tujuh paket dengan nilai sekitar Rp 58 miliar.

"Saya terus terang kaget dan takut dengan Herman. Saya sering ditelepon sambil dimarahi seperti ke anak buahnya. Dengan terpaksa saya dipanggil ke kantornya. Saya ikut saja. Saya dipanggil DPR takut juga," kata Kosasih saat memberikan keterangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (16/1).

Menurut Kosasih, akibat kejadian itu, Herman kerap bicara dengan nada tinggi saat meneleponnya. Lantaran kesal, menurut dia, Herman tidak memberikan komisi proyek buat dia. Dia mengatakan, Herman hanya akan memberi komisi ke mantan atasannya saja, Jacob Purwono.

"Tapi waktu saya tanya ke pak Jacob, dia mengaku tidak pernah menerima uang dari Herman," ujar Kosasih.

Nama Herman Hery kembali disebut terlibat dalam kasus simulator SIM oleh terpidana kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin. Herman menilai Nazaruddin sedang bercanda, namun candaan yang kelewat batas.

"Kalau Nazar melontarkan, saya masih positif thinking. Kalau bercanda yang benar lah Nazar itu, kan anggota Banggar yang tahu, Korlantas gak ada di DPR," kata Herman saat dihubungi wartawan, Jumat (22/2).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengaku tidak terpancing oleh pernyataan suami Neneng Sriwahyuni itu. Menurutnya, sebagai mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Nazaruddin seharusnya mengetahui persoalan Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP).

"Mestinya dia lebih tahu bahwa PNBP yang di Korlantas tidak dibahas di DPR. Ada peraturan pemerintah yang mengatur itu sendiri, Nazar tahu itu," ujar Herman.

Herman menilai KPK sudah menyelidiki kasus simulator SIM dengan jelas, sehingga tidak perlu menduga-duga keterlibatan pihak lain. Itulah beberapa kasus yang disebut-sebut melibatkan Herman.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: