![]() |
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) diapit Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) dan Ketua Bappilu PAN Viva Yoga Mauladi (kanan) seusai mengumumkan perolehan suara sementara PAN hasil hitung cepat di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015). |
PAN pun meminta agar parpol yang mendukung pemerintah sejak awal dan sudah mendapatkan kursi menteri untuk tidak merasa terancam dengan kehadiran partai tersebut.
"PAN jangan dimusuhi, jangan dianggap ancaman. PAN ingin jadi sahabat pemerintahan," kata Viva dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (9/1/2016).
Menurut Viva, PAN bergabung dengan pemerintah murni atas niat baik untuk membantu agar pemerintahan bisa berjalan dengan semakin baik.
Viva menegaskan, partainya sangat menghargai posisi parpol yang sudah dulu bergabung dengan pemerintahan. PAN tidak akan merebut kursi menteri dari para parpol yang sejak lama berkeringat memenangkan Jokowi-JK.
"Kami menghormati dan tidak akan mencederai partai lain. Jangan takutlah, Presiden Jokowi juga pasti mempertahankan komposisi yang harmonis di pemerintahan," ujarnya.
Viva menambahkan, PAN sangat menyadari bahwa reshuffle adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Pihaknya tidak akan mencampuri dengan menyodorkan nama-nama menteri.
Kendati demikian, apabila Presiden menunjuk salah satu kader PAN, partai berlambang matahari itu akan siap "mewakafkan" kadernya itu di pemerintahan.
"PAN tidak akan mencampuri, apalagi mendikte Presiden," ucapnya. (tp)