
NBCIndonesia.com - Jelang pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, para kandidat ketua umum diterpa isu miring. Bukan hanya Ade Komaruddin (Akom) soal pelaporan Jet Mewah, Setya Novanto juga 'diserang' soal tanda tangan palsunya saat rapat paripurna, Selasa (23/2) kemarin.
Saat itu, diketahui Novanto sedang berada di Manado dalam rangka silahtuhrami ke DPD. Namun, dalam daftar absensi kehadiran rapat paripurna terdapat tanda tangan Setya Novanto.
Menanggapi hal ini, Pria yang biasa disapa akrab Setnov ini membantah dirinya memalsukan tanda tangan. Ia mengaku memang berada di Manado, namun, ia tak tahu soal ada tanda tangan dirinya di daftar absensi fraksi Golkar.
Oleh karena itu, Ia menduga ada pihak lain sengaja mengisi daftar absensinya. "Saya ke Manado. Jadi saya tidak tahu. Pasti ada orang yang sengaja itu. Saya tidak mengerti yang tanda tangan siapa. Ini ada yang sengaja," ujar Novanto saat dihubungi wartawan, Kamis (25/02/2016).
Novanto pun tidak tahu dan enggan menuduh siapa yang memalsukkan tanda tangannya. "Saya enggak tahu. Di sekretariat sudah saya cek, enggak ada (yang tanda tangan)," kata Novanto.

Ia kembali menegaskan, saat itu dirinya berada di Manado untuk kunjungan yang dihadiri pula oleh Aburizal Bakrie. "Bukan tanda tangan saya. saya memang ke Manado. Karena ARB ada kunjungan ke sana," katanya.
Soal masalah ini disebut Kampanye Hitam, Ketua Fraksi Golkar ini tak mau terburu-buru berkomentar. "Ya saya tidak menuduh ada kampanye hitam. Tapi ya kok ada yang mau melakukan hal ini," tandasnya.(rn)