
NBCIndonesia.com - Pengunduran diri Boy Bernadi Sadikin dari kursi Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta terus menuai polemik di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
Pasalnya, hingga saat ini pengunduran diri Boy Bernadi Sadikin sebagai ketua DPD PDI-P DKI masih digantung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Kalangan kader lapis bawah alias akar rumput mendesak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merestui mekanisme pengunduran putra mendiang Ali Sadikin itu melalui konferensi daerah khusus (Konferdasus).
"Bahwa pengunduran diri Boy Sadikin harus melalui Konferdasus karena dahulu waktu Konferda hanya menghasilkan nama Boy Sadikin sebagai ketua DPD PDIP DKI periode 2015-2020," ujar koordinator poros aktivis dan kader PDI-P Jakarta Timur, Cepy Budi Mulyawan, di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Dengan pengunduran diri Boy juga, sambung Cepy, kepengurusan jajaran DPD PDI P saat ini harus dirombak total atau digugurkan.
"Itu kalau Boy Sadikin disetujui pengunduran dirinya oleh Ketua Umum. Karena faktanya pengurus DPD itu disusun oleh Ketua DPD terpilih bersama ketua DPC yang menjadi formatur," bebernya.
Sebab itu juga, menurut Cepy jika mereka bukan lagi pengurus DPD, maka gugur pula jabatan mereka di fraksi PDI-P DPRD DKI sebagai Ketua dan Sekretaris Fraksi.
"Karena keputusan DPD dari Boy Sadikin dan Sekretarisnya akan diteruskan oleh pimpinan Fraksi yang baru," ungkapnya.
Boy diketahui melayangkan surat pengunduran diri sebagai ketua PDIP DKI, 28 Desember 2015 lalu. Alasannya, banyak instruksi partai tak dijalankan fraksi dan ingin tampuk kepemimpinan diserahkan ke kader yang lebih muda.
Mundurnya mantan wakil ketua DPRD DKI itu berdampak buruk terhadap soliditas internal. Ini tercermin dari tidak fokusnya rapat penjaringan calon gubernur dan banyaknya kader yang menginginkan Boy tetap bertahan.(rn)