![]() |
Edhy Prabowo |
Sebab, sampai saat ini pemerintah belum sama sekali klarifikasi soal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang bernilai 5,5 miliar dollar AS. Nilai kereta cepat dengan jarak 142 kilometer itu jauh lebih mahal dari Iran dengan pembangunan kereta serupa.
"Tinggal mana yang dipilih. Apa kita mau pembodohan ini atau kita lawan pembodohan ini," kata Edhy di gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun merasa heran dengan sikap pemerintah yang lebih memilih jarak kereta cepat hanya Jakarta-Bandung. Padahal, mayoritas masyarakat banyak yang memakai kereta Jakarta-Surabaya.
"Kenapa tidak Jakarta-Surabaya. Kita naik shinkansen satu kali pemberhentian, jaraknya lebih jauh," tandasnya. (ts)