
NBCIndonesia.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya makin mesra dengan incumben di Pilgub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok bahkan menyatakan berminat kembali berduet dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat dalam kontestasi Pilgub 2017 mendatang.
Bukan tidak mungkin Ahok akan diusung oleh PDIP. Sejarah menyebutkan, pada Pilgub DKI 2012, Ahok ditunjuk sebagai wakil gubernur DKI mendampingi Jokowi yang diusung oleh koalisi ramping PDIP dan Gerindra.
Ahok kemudian jadi nomor satu di DKI setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden dalam Pilpres 2014. Tak selang lama, Ahok kemudian berkonflik dengan partainya Gerindra. Dia memutuskan untuk keluar dari partai besutan Prabowo Subianto dan memilih independen memimpin Jakarta.
Kedekatan Ahok kian terlihat dengan PDIP. Tidak jarang, Ahok bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya untuk sekedar jamuan makan saja. Hal ini semakin intens pasca Ahok mundur dari Gerindra. Diketahui, Gerindra dan PDIP pecah kongsi pasca Pilpres 2014.
Jelang Pilgub DKI, muncul relawan 'Teman Ahok' yang mendukung penuh mantan Bupati Belitung Timur itu untuk maju kembali di Pilgub DKI. Mereka berusaha mengumpulkan KTP warga DKI untuk bisa membawa Ahok bertarung di Pilgub.
Sebab, aturan KPU mengatakan, calon independen baru bisa mencalonkan diri jika memiliki dukungan 7,5 persen dari jumlah pemilih. Paling tidak, Ahok harus mengumpulkan dukungan KTP warga DKI sedikitnya 500 ribu lebih dari jumlah total daftar pemilih DKI sebanyak 700 ribu lebih.
Kerja relawan ini untuk mencalonkan Ahok bisa dibilang fantastis. Jelas saja, Pilgub DKI masih satu tahun lagi, Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan dukungan capai 724.681 KTP warga DKI per tanggal 21 Februari lalu.
Capaian ini tentu sudah jauh melebihi batas minimal seorang calon independen untuk mencalonkan diri di Pilgub DKI. Ahok dipastikan bisa jadi calon independen dalam Pilgub DKI 2017 nanti.
Namun, godaan dari hasil jerih payah Teman Ahok kumpulkan KTP dukungan datang dari PDIP
Meski belum secara resmi mengatakan akan mengusung Ahok, PDIP jelas menyatakan minatnya. Ahok disebut satu ideologi dengan PDIP, ditambah lagi minat Ahok kembali berduet dengan Djarot di DKI. Bukan tidak mungkin, dengan lobi politik Ahok dicalonkan oleh PDIP.
Menanggapi hal ini, Juru bicara 'Teman Ahok', Amalia Amaningtyas menegaskan jika pihaknya masih menginginkan Ahok tetap maju dari jalur independen di Pilgub DKI. Meskipun dia mengakui, jika sah saja kalau ada parpol yang ingin mendukung Ahok.
"Kami masih yakin Pak Ahok akan pilih jalur independen. Karena menurut kami, dukungan masyarakat DKI yang mau menyerahkan dukungan ke teman ahok masih banyak. Pak Ahok juga pernah bilang akan maju dari independen jika dukungan capai lebih dari satu juta KTP, itu menambah antusias warga Jakarta," kata Amalia saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (22/2).
Amalia mengaku santai dengan banyaknya minta parpol untuk mendukung Ahok di Pilgub DKI. Dia hanya memberikan catatan, jika mendukung berbeda dengan mengusung di Pilgub nanti. Dia tetap yakin Ahok akan maju lewat jalur independen.
Amalia mengatakan, Ahok juga pernah bicara jika parpol harus izin dahulu kepada 'Teman Ahok' jika ingin mendukung Ahok. Menurut dia, belum ada sampai saat ini komunikasi antara 'Teman Ahok' dengan partai tentang dukungan di Pilgub DKI.
Lalu bagaimana nasib Teman Ahok jika nantinya Ahok malah maju lewat parpol di Pilgub?
Amalia menjawab santai. Menurut dia, memberikan dukungan dengan mengusung di Pilgub berbeda.
"Sejauh ini kita tahu belum ada kejelasan (parpol mana saja yang dukung Ahok) seperti apa, makanya kami santai saja, setahu saya kalau saat ini baru NasDem yang dukung, tapi menurut Pak Ahok partai yang ingin mendukung harus komunikasi dulu dengan Teman Ahok," kata Amalia.
Amalia ogah berpolemik apakah 'Teman Ahok' akan menarik dukungan jika nantinya Ahok maju melalui jalur parpol bukan dari independen seperti yang diinginkan 'Teman Ahok'. Dia saat ini hanya fokus menggalang dukungan agar warga DKI mau menyerahkan KTP menyatakan dukungan kepada Ahok di Pilgub.
"Per kemarin (21 Februari) ya mas, KTP dukungan yang sudah terkumpul sebanyak 724.681 KTP," tutur dia.
Sekali lagi, Amalia menegaskan, sampai detik ini 'Teman Ahok' ingin Ahok maju di Pilgub lewat jalur independen. Jika ada partai yang ingin mendukung, dia tak menghalangi.
"Kalau maunya (Teman Ahok) jalur independen, kalau partai mau dukung silakan, mendukung dan mengusung kan beda," pungkasnya.
Sementara Ahok, saat ini tengah menimbang sosok yang tepat untuk mendampingi dirinya maju kembali memimpin Ibu Kota. Sepertinya, pilihan itu jatuh pada politisi PDIP yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Ahok mengatakan, bila PDIP mengizinkan, dirinya ingin agar mantan wali kota Blitar itu kembali menjadi pendampingnya.
"Saya sudah katakan kalau memang PDIP izinkan dengan Pak Djarot ya kita maju dengan Pak Djarot," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/2).
Gayung pun bersambut, Djarot mengatakan, peluang partainya mengusung Ahok masih terbuka lebar. Djarot menilai, kedekatan antara Ahok dengan PDIP sudah terjalin sejak lama.
Tak hanya itu, Djarot menganggap visi misi pembangunan yang ditunjukkan Ahok selama ini dinilai sejalan dengan platform pembangunan PDIP. Yakni tentang rencana pembangunan semesta berencana yang dibahas dalam Rakernas beberapa waktu lalu.
"Pak Ahok itu dari dulu dekat dengan PDIP, kenal sudah lama. Dan mempunyai misi yang sama ya why not," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/2).
"PDIP dalam rakernas sudah berusaha betul memberikan pemahaman Indonesia ini harus punya rencana pembangunan semesta berencana kayak GBHN gitu Jakarta juga seperti itu. Paling tidak punya 50 tahun ke depan Jakarta seperti apa 100 tahun ke depan seperti apa," sambungnya.
Meskipun keputusan mendukung Ahok belum final, mantan wali kota Blitar ini mengungkapkan PDIP memiliki kriteria sendiri dalam mengusung calon incumben. Pertama, akan melihat sepak terjangnya apakah kebijakan yang dikeluarkan pro rakyat atau tidak.
Kedua, calon itu tidak boleh tersangkut masalah hukum. Terakhir, memiliki visi misi serta program pembangunan jangka panjang.
Disinggung peluang PDIP untuk mengusung atau mendukung Ahok melalui jalur independen, Djarot mengaku semua putusan akan dikembalikan ke rapat pleno DPP
"Nanti dibicarakan dalam rapat pleno DPP, selalu keputusan diajukan dalam rapat DPP," pungkas dia. (mdk)