logo
×

Minggu, 13 Maret 2016

Apple Menolak Kerjasama, Bosnya Bakal Dipenjara?

Apple Menolak Kerjasama, Bosnya Bakal Dipenjara?

NBCIndonesia.com -  Seorang sheriff di Florida mengancam akan menangkap dan memenjarakan Chief Executive Officer Apple Tim Cook bila Apple tetap menolak bekerjasama menangani kasus investigasi teroris San Bernardino.

Grady Judd, nama sheriff tersebut, mengumandangkan pernyataan bernada ancaman dalam sebuah konferensi pers mengenai kasus pembunuhan.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari ArsTechnica, Minggu (13/3/2016), dalam kasus yang dimaksud, Judd menceritakan bahwa pelaku memotret korban menggunakan ponsel. Polisi berhasil menemukan foto-foto dalam ponsel karena pelaku akhirnya memberikan kunci untuk membukanya,

Saat menjelaskan hal itu, Judd kemudian mendapatkan pertanyaan mengenai Apple yang menolak membantu Federal Bureau of Investigation (FBI) menjebol sistem keamanan dalam iPhone 5C milik pelaku teror San Bernardino.

“Anda tidak bisa menciptakan model bisnis yang seolah berkata, ‘kami tidak bisa menuruti hakim federal atau hakim negara karena kami ini ada di atas hukum',” ujar sang sheriff memberi jawaban.

“CEO Apple mesti paham bahwa posisi dirinya tidak lebih tinggi dari aturan hukum, dan begitu juga halnya seluruh orang yang ada di Amerika Serikat,” imbuhnya.

Judd kemudian memberikan catatan, seandainya kasus iPhone terkunci itu terjadi lagi di masa depan dan kebetulan berada di bawah pengawasannya, maka bisa saja CEO Apple dipenjara atas perintah pengadilan.

“Tapi percayalah, jika saya mendapat dukungan dan bisa meminta pengacara negara untuk mengajukan tuntutan, kemudian ada seorang hakim yang pro terhadap rencana ini, saya akan memenjarakan orang yang mengacau itu,” simpulan Judd.

Sebelumnya FBI sempat meminta Apple memodifikasi sistem operasi iPhone agar pemerintah bisa membuka kunci pada iPhone 5C milik pelaku teror San Bernardino. Namun raksasa teknologi itu menolak.

Alasannya, modifikasi seperti itu sangat berbahaya. Bila Apple membuat backdoor atau modifikasi sistem operasi seperti permintaan FBI, bisa saja alat tersebut jatuh ke tangan orang lain dan dipakai untuk membuka iPhone lain yang tidak terkait kasus San Bernardino.

Apple tak sendirian. Sejumlah perusahaan teknologi, seperti Google dan Facebook pun turut mendukung penolakan karena tak ingin perintah berbahaya yang sama itu suatu saat jatuh ke mereka.(kp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: