
NBCIndonesia.com - Perseteruan antara Apple dan pemerintah Amerika, khususnya FBI, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kedua belah pihak sama-sama ngotot mempertahankan argumen soal peretasan iPhone 5c tersangka penembakan San Benardino. Kini, Presiden Barack Obama ikut menyuarakan pendapatnya.
Ketika menghadiri konferensi film dan musik South by Southwest 2016, Presiden Obama mengatakan bila meski dirinya bukan seorang pakar teknologi, dia berharap Apple mau membantu pemerintah di kasus-kasus yang menyangkut kepentingan keamanan nasional Amerika.
Di sisi lain, Obama juga menambahkan tentu saja tidak ada warganya yang mau pemerintah kelak mampu meretas smartphone mereka. Hal ini disampaikan terkait ketakutan Apple jika software peretas iPhone yang merek buat untuk FBI akan disalahgunakan oleh pihak lain.
Namun Obama menambahkan bila software peretasan tersebut hanya akan bisa diakses oleh sangat sedikit orang yang memang berkaitan dengan penyelidikan kasus penembakan tersebut. Lebih lanjut, Obama juga memastikan bila pemerintah Amerika bisa menjaga keamanan software itu agar tidak kecolongan dipakai oknum lain.
Apakah ucapan Obama itu bisa membuat Apple luluh dan menyetujui permintaan FBI? Sekedar informasi, Apple dan FBI akan kembali bertemu di meja hijau di akhir bulan ini. Selain itu, sejatinya Apple sudah harus menjawab permintaan FBI yang disahkan oleh pengadilan federal itu tanggal 15 Maret nanti.(mdk)