logo
×

Selasa, 29 Maret 2016

Dunia Berduka Saat Bom Belgia tapi Tidak Saat Bom di Pakistan, Turki

Dunia Berduka Saat Bom Belgia tapi Tidak Saat Bom di Pakistan, Turki
bom di taman kota Pakistan
NBCIndonesia.com - Hanya berselang sesaat setelah dua bom bunuh diri di bandara Zaventem dan sebuah bom meledak di stasiun kereta di Brussels, Belgia, Selasa lalu, dunia internasional segera bereaksi.

Peristiwa yang menewaskan 35 orang itu langsung menjadi sorotan media internasional. Para pemimpin dunia, mulai dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyampaikan rasa bela sungkawa kepada rakyat Belgia.

Tokoh dunia yang lain, termasuk para selebritas, juga menyampaikan hal serupa. Sejumlah bangunan terkenal di Eropa, seperti Menara Eiffel di Paris, Prancis, dan Gedung Parlemen Inggris, kemudian diterangi dengan lampu berwarna bendera Belgia, hitam, kuning, merah, sebagai tanda duka cita dan solidaritas bagi korban. Sama seperti peristiwa serangan teror beruntun di Paris November tahun lalu, Menari Eiffel diterangi bendera Prancis.

Para kartunis juga kemudian membuat gambar tokoh kartun terkenal asal Belgia, Tintin yang menangis karena Teror Brussels. Seluruh dunia berduyun-duyun menyampaikan duka dan simpati. Media-media internasional berlomba melaporkan berita tercepat, terlengkap, paling akurat mengenai kejadian itu.

Tintin dan Snowy menangis karena Teror Belgia Twitter
Tapi kemudian apa yang terjadi usai bom di Pakistan kemarin sama sekali berbeda dengan serangan di Brussels. Sedikitnya 69 orang tewas, kebanyakan anak-anak dan perempuan, akibat serangan bom di taman Lahore ketika umat Kristen tengah merayakan Hari Paskah.

Russia Today melaporkan, Senin (28/3), seorang pengguna media sosial Twitter sempat mempertanyakan di mana liputan media Barat soal kejadian ini.

"Mengapa Sky News, BBCNews, BBCBreaking tidak memberitakan peristiwa serangan Lahore?" tanya akun @ali_b86

"Tidak heran, standar ganda," kata dia menjawab pertanyaannya sendiri.

Melalui juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price, Amerika Serikat mengutuk

serangan itu, tapi Presiden Obama masih bungkam, setidaknya di Twitter. Obama tampaknya masih merayakan Paskah bersama keluarganya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Francois Hollande, dan menteri luar negeri Rusia menyatakan simpati kepada Pakistan, tapi pemimpin dunia yang lain tidak banyak menyatakan simpatinya.

"Sedikit sekali tagar yang memperlihatkan dukungan kepada Lahore. Tidak akan heran jika Menara Eiffel tidak berwarna hijau dan putih," cuit akun Duncan Wright.

"Dunia tidak berdoa bagi Lahore sebagaimana mereka berdoa untuk Brussels dan Paris," ujar kicauan Hana Shafi.

Bukan hanya Pakistan yang kurang mendapat simpati dunia ketika diserang bom bunuh diri, Turki juga mengalaminya. Bulan lalu dan bulan ini sudah terjadi dua serangan bom di Turki yang menewaskan sedikitnya 31 orang ketika mobil konvoi kendaraan militer di Ankara meledak dan serangan bom bunuh diri di pusat perbelanjaan. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: