NBCIndonesia.com - Pola komunikasi yang dilakukan masa pendukung kandidat petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI 2017 di media sosial dikhawatirkan bisa menciptakan konflik hortizontal bernuansa SARA di masyarakat bawah.
"Misalnya saya muslim, dukung Ahok. Adanya pernyataan Ahok yang menyebut bahwa dirinya lebih baik disebut kafir daripada korupsi. Hal seperti itu bisa menimbulkan konflik horizontal," kata anggota Komisi II DPR RI, Fandi Utomo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/03/2016).
Oleh karena itu, Fandi menyarankan kepada Ahok untuk berhati-hati menggunakan terminologi yang bisa menimbulkan rasis ataupun memicu kerusuhan SARA. "Pola komunikasi politik jelang Pilgub Jakarta bisa menimbulkan konflik horizontal di Jakarta dan bisa meluas," ujar dia.
Menurut Fandi, pola komunikasi yang berpotensi memicu kunflik horizontal itu tampak jelas dalam perang antar pendukung di media sosial. "Karena Media Sosial tidak berbatas dan itu bisa memicu konflik horizontal," ujar politisi Partai Demokrat itu. (rn)
