NBCIndonesia.com - Keponakan mantan presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, Robert F. Kennedy membongkar alasan dibalik keinginan Washington menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Politico, Kamis (03/03/2016), Robert menulis bahwa AS memutuskan untuk menggulingkan Assad karena menolak pembangunan pipa gas pemerintah Qatar.
Proyek pembangunan pipa gas itu rencananya akan menyuplai gas dari Qatar ke Arab Saudi, Yordania, Turki dan juga Suriah.
Rencana pembangunan pipa gas senilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 131 triliun itu pertama kali mengemuka pada 2000 silam. CIA menjalankan proyek tersebut sebelum akhirnya Assad mengumumkan bahwa Suriah tidak akan mendukung pembangunan pipa gas tersebut sembilan tahun kemudian.
Padahal, pembangunan pipa gas ini akan membuat Qatar mampu menjangkau pasar energi Eropa melalui terminal di Turki.
"Segera setelah itu CIA mulai mendanai kelompok oposisi di Suriah," kata Kennedy.
"Jika terlaksana, proyek itu akan memberikan dampak geopolitik yang cukup besar. Ankara akan sangat diuntungkan dengan biaya transit yang besar. Proyek tersebut juga akan memberikan kerajaan Sunni di Teluk Persia dominasi atas pasar gas alam dan memperkuat Qatar, yang merupakan sekutu terdekat Amerika di Arab," tegasnya.
Kennedy menambahkan bahwa pipa gas itu juga akan memperkuat posisi Saudi karena akan memberikan mereka pengaruh yang lebih besar dibanding Iran, demikian sebagaimana dikutip dari Press TV.(rn)
