NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai terlalu berlebihan menyebut adanya unsur sabotase pada penemuan kulit kabel di dalam gorong-gorong kawasan jalan ring 1.
Benar jika penemuan kabel itu cukup mengejutkan, mengingat jumlahnya yang hingga 17 truk ketika diangkut ke permukaan. Namun, siapa pelaku yang dengan sengaja membuang kulit kabel tersebut diyakini dapat ditelusuri.
"Itu bisa ditelusuri siapa pengguna jaringan kabel bawah tanah. Saya kira enggak usah berlebihan lah," ujar Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi saat dihubungi, Jumat (04/03/2016).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, pihak Kepolisian tidak akan sulit untuk mengungkap oknum yang dengan sengaja membuang kulit kabel yang menyebabkan kawasan ring 1, hingga jalan depan Istana Negara tergenang hanya karena guyuran hujan beberapa waktu lalu.
"Kan pengguna utilitas jaringan bawah tanah itu jelas paling PLN, Telkom, Fiber Optik yang perusahaannya ada, terdata. Jadi kita tunggu aja sampai polisi mengungkap siapa oknumnya," terang Pras.
Ahok sebelumnya menyebut dengan gamblang bahwa penemuan kulit kabel yang telah sukses membuat Jalan di depan Istana tergenang, karena ada pihak yang dengan sengaja ingin mencoreng Pemprov DKI dibawah kepemimpinannya.
"Bisa juga kan karena ada orang yang keki sama saya, tapi saya enggak tahu," ujar Ahok sapaan karibnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (03/03/2016), kemarin.
Pada perkara ini, sambung Gubernur, masalah bisa ditarik sampai ke program normalisasi gorong-gorong Jakarta yang menghabiskan dana hingga Rp1 triliun. Dengan begitu Ahok menugaskan Inspektorat DKI untuk mengusut tuntas persoalan sabotase selokan ini sampai tuntas.
"Buktinya pagi ini ditemukan sedimentasi, bukan kabel. Nah Rp1 triliun itu dikerjain apa enggak? Makanya kita harus cek, ada enggak proyek saluran," ungkapnya.(rn)