NBCIndonesia.com - Pemprov DKI Jakarta memberikan kesempatan magang pada mahasiswa S1 dan S2. Sampai hari ini ada ratusan orang yang melamar, meski nantinya yang diterima hanya 30-40 orang.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan mereka yang magang benar-benar memanfaatkan kesempatan belajar di pemerintahan. Mereka bisa memakai semua ruangan yang dipakai Ahok, sapaan Basuki.
"Bisa makan bareng, mereka jugag pakai ruang rapat saya, semua data saya buka. Jadi mereka bisa berlagak seperti gubernur," jelas Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/3).
Mahasiswa magang itu juga boleh bertanya hingga mengkritisi kinerjanya. Namun dia berpesan, mereka tidak saling menggurui.
"Mereka boleh kritik saya. Saya selalu bilang sama mereka, kalau bodoh nurut, kalau pinter ngajar. Jadi jangan jadi manusia yang udah bodoh enggak mau nurut, pinter enggak mau ngajar," katanya.
"Itu istilah kampung saya, jadi saya bilang sama anak magang. Kalau dia pinter, biasanya datang berdua terus bilang sistem bapak terlalu lemah. Ya udah apa kelemahannya, dia paparin. Mana solusinya? Dia paparin. Oh masuk akal. Oke serahkan, kira-kira gitu. Saya jadi murid mereka. Kalau enggak, saya bilang enggak bisa. Dia enggak ngerti. Jadi kami saling belajar," paparnya.
Ahok berharap mereka yang magang bisa menjadi orang yang bermanfaat. Paling tidak terjun ke dunia politik.
"Ini menarik. Saya mengharapkan anak-anak ini tahun 2019 tertarik untuk masuk ke politik," tandasnya.(mdk)
