NBCIndonesia.com - Ribuan sopir taksi melakukan aksi demonstrasi menentang kehadiran transportasi berbasis aplikasi online. Aksi demonstrasi tersebut turut menjadi sorotan dari sejumlah media asing.
Ribuan sopir taksi itu memprotes kehadiran Grab dan Uber yang diklaim menurunkan pendapatan mereka. Mereka beralasan transportasi berbasis aplikasi itu tidak menghadapi masalah tarif dan regulasi seperti yang mereka hadapi.
Media Inggris, BBC, melalui kontributor mereka Rebecca Henschke mengatakan aksi demo kali ini lebih besar daripada pekan lalu. Seperti diwartakan pada Selasa (22/3/2016), Rebecca juga mengakui dirinya kesulitan untuk mendapatkan taksi di pusat kota Jakarta.
Sementara laman Channel News Asia melaporkan salah satu sopir taksi bernama Mat Ali tidak mempermasalahkan terjadinya persaingan antara taksi konvensional dengan taksi online. “Kami tidak alergi persaingan. Kami ingin mereka sesuai dengan peraturan pemerintah,” ucapnya.
Sedangkan laman asal Australia ABC News melaporkan demonstrasi menyebabkan kemacetan parah di Jakarta. Mereka juga mewawancarai sopir bernama Jeffrey Sumampouw. “Kami meminta pemerintah melindungi kami dari sopir ilegal yang merampok pendapatan kami,” tuturnya.(it)
