logo
×

Senin, 07 Maret 2016

"Pak Buwas, Mohon Klarifikasi Siapa Santri Yang Pakai Narkoba, Pesantren Mana?"

"Pak Buwas, Mohon Klarifikasi Siapa Santri Yang Pakai Narkoba, Pesantren Mana?"

NBCIndonesia.com - Ketua Robithah Ma'had Islami Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (RMI PBNU) KH. Abdul Gafar Rozin mengatakan pernyataan Kepala BNN Budi Waseso (Buwas) mengenai santri pakai narkoba untuk alasan dikir masih belum jelas. Seharusnya, kata dia, Buwas dapat menunjukkan oknum santri mana yang menggunakan barang haram tersebut.

"Oleh karena itu supaya tidak bias, tisak melahirkan curiga, saya kira BNN dapat melakukan klarifikasi. Mohon pak Buwas mengklarifikasi siapa santri yang pakai narkoba. Pesantren manakah itu yang diindikasikan," ujar pria yang biasa di panggil gus Rozin kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Gus Rozin mengungkapkan statemen Buwas yang disampaikannya di sejumlah media pemberitaan tersebut telah membuat banyak pihak resah. Pasalnya, kata dia, santri awampun pasti paham bahwa narkoba hukumnya haram.

"Saya kira saya harus menyampaikan. Majlis dzikir itu adalah majelis yang sangat mulya. Orang shalat itu pake wudu supaya sholatnya sah. Orang berdikir walaupun tidak wajib sangat disarankan dalam keadaan suci. Jadi, pernyataan bahwa narkoba untuk dipake dzikir, saya kira itu menyakiti banyak orang. Dari dzikir persolan yang snagat mulya tapi untuk mencapai kesana masa menggunakan barang yang diharamkan," ungkapnya.

Gus Rozin mengaku dirinya turut membaca berita yang menerangkan pernyataan Buwas mengenai santri pemakai narkoba untuk dzikir. Lebih dari itu, kata dia, bahkan disebutkan juga ada kiai yang malah ikut-ikutan mengkonsumsi obat terlarang itu.

"Saya kira pak Buwas harus terbuka. Tidak masalah jika harus ditunjuk pesantren mana. Pesantren X misalnya teriditifikasi narkoba. Kalo iya, yang bersangkutan dapat memperbaiki diri atau kalo nggak pasti melakukan klarifikasi. Tapi kalo dikategorikan secara general narkoba masuk ke pesantren baik dilakukan gini atau itu, saya kira itu menimbulkan kegelisahan," ucapnya.(ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: